Mohon tunggu...
Izza Afkarina
Izza Afkarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang Jawatimur

Mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Wonorejo Lumajang Jawatimur, pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Semester Awal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kami dan Bapak Harry Purwanto Part 2

28 November 2022   19:04 Diperbarui: 28 November 2022   19:06 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak.Harry Purwanto M.I.Kom mengajar dengan semangat. Potret by:SulimahKPI22

Akhirnya, sesuai harapan pada minggu lalu. Minggu kali ini, tepatnya 27 November 2022, kami kembali dipertemukan dalam mata kuliah Pengantar Jurnalistik dengan Bapak.Harry Purwanto, huhuy. Dan yang paling asek, kali ini saya tidak telat, yey.

Berbeda dengan pertemuan perdana kami dengan Bapak.Harry. Kali ini, sepertinya akan ada pembahasan lebih dalam tentang dunia Jurnalistik nih (kalau dilihat dari raut wajah Pak.Harry saat itu, hehe, canda pak).

"Sudah pernah membahas terkait sejarah Jurnalistik kan ya?", dengan kharisma dan wibawa yang khas Bapak.Harry bertanya di depan.

"Iya, pernah pak!", beberapa anak menjawab meski dengan ragu dan saling tatap kanan kiri mencari jawaban di wajah teman, seperti biasa lah, anak Indonesia(canda anak Indonesia). Tapi sepertinya Pak.Harry tidak terlalu memperhatikan model jawaban kami saat itu.

Dan, benar sekali prasangka buruk saya, ia kini mulai membahas sejarah Jurnalistik. Dimulai dari jaman Romawi kuno, yaitu berawal pada sekitar tahun 100-44 SM, pada masa kerajaan Julius Caesar. Yang konon katanya, pada saat itu, mereka menyebarkan informasi melalui papan pengumuman yang dinamakan acta diurna.

Acta Diurna, diyakini sebagai produk Jurnalistik pertama kali dalam dunia Pers atau dapat dikatakan sebagai Media massa pertama di dunia. Dan Julius Caesar, yang saat itu, ketika Romawi Kuno dalam masa pemerintahannya, kini disebut sebagai Bapak Pers Dunia.

Diambil dari buku Jurnalistik Praktis karya Herman RN
Diambil dari buku Jurnalistik Praktis karya Herman RN

Semakin berkembangnya jaman, berkembang pula Jurnalistik dan mulai dianggap disiplin atas penyebarannya informasi dan pengetahuan. Maka pada 1450 M, pada masa Guttenberg, penyebaran informasi mulai ditulis di atas kertas dan diterbitkan secara berkala menggunakan mesin ketik.

Lambat laun, kini Jurnalistik atau adat penulisan dan penyebaran informasi, mulai dikenal seluruh dunia. Mulai dari China, Eropa, Jerman, Inggris, Prancis, Amerika, dan Indonesia.

Tak cukup dengan itu, pada tahun 1969, Departemen Pertahanan Amerika Serikat membentuk sebuah jaringan komputer yang dinamakan Internet. Yang memiliki tujuan awal sebagai keperluan militer. Namun, semakin berkembang dan canggihnya teknologi, kini hampir 90% penduduk bumi memanfaatkan Internet tersebut, waw.

"Jadi kurang lebih begitu sejarahnya...", ujar Pak.Harry lantang penuh semangat, meski sepertinya sedikit terdapat keletihan di wajahnya(asekkk).

Oh iya, ada lagi. Ia juga menyampaikan terkait kalimat, Vini Vidi Vici, yang berarti "Saya Datang Saya Melihat Saya Telah Menaklukkan". Merupakan kalimat latin terkenal yang pernah diucapkan oleh Julius Caesar kepada Senat Romawi yang menggambarkan kemenangannya atas kerajaan Pharnaces.

Sebentar, ada kisah yang terlewat nih, hehe. Sebelumnya, Pak.Harry menyuruh kami untuk menyiapkan proyektor dan sejenis kawannya.

"Huhuy, nobar ini deh kayaknya", isi hati bergemuruh, terungkap dengan ekspresi riang dan sok bingung saat itu.

"Setelah ini, kita lihat dan koreksi bersama hasil karya tulis kalian kemaren ya. Biar kita tau, siapa yang benar benar mengerjakan, siapa yang mengerjakan pokok mari, pokok nugas, pokok ngumpulkan", ujar Pak.Harry dengan lugas dan jelas. Tidak perlu ditanyakan lagi, bagaimana keadaan hati dan perasaan perkepala di dalam kelas saat itu.

"Rin... Yo opo ne aku yo...", benar saja, Lely, yang saat itu duduk disebelah kananku mulai mengungkapkan isi hati dan perasaannya, hehe(Ijin cerita in kamu ya lel).

"Yeh.. nggak pa pa kok santai Lel", Saya sok tenang dan menenangkan, padahal gelap gulitanya perasaan yang penuh ragu dan malu mulai terlihat(haduh, keciduk deh!).

Dimulai dari nomor urut pengumpulan tugas pertama, lanjut kedua, ketiga hingga terakhir. Setiap pembahasan tugas perindividual selalu saja diiringi humor dan jokes yang dijamin anti kelas garing, dan hingga lupa waktu. Jadi, terpaksa memanfaatkan sisa menit sebelum bergantinya mata kuliah selanjutnya deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun