Mohon tunggu...
Karina Anggita
Karina Anggita Mohon Tunggu... Human Resources - Life enthusiast

Belajar untuk menulis, selalu tertarik pada sejarah, musik, budaya dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jadi "Budak Korporat", Ini "Starter Pack" yang Wajib Diketahui

30 Juni 2020   15:00 Diperbarui: 7 April 2021   17:58 32405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budak korporat starter pack (ilustrasi milik pribadi)

Bagi para fresh graduate, ada idealisme tersendiri untuk bisa menjadi entrepreneur. Tak ayal muncul kesan antipati pada pilihan kerja sebagai karyawan.  Apapunlah, yang penting tidak kerja diperintah orang lain.  Tidak mau menjadi budak korporat, titik.

Familiar dengan istilah "Budak Korporat?" Stempel yang ditujukan bagi orang-orang yang bekerja 9 to 5 (atau lebih) dari Senin sampai Jumat (atau bahkan Sabtu) di suatu korporasi, demi mendapat gaji bulanan, yang nominalnya sering dianggap tidak seberapa.

Pada hakikatnya, hanya orang-orang itu sendiri yang tahu, apakah betul dirinya sudah menjadi budak perusahaan, dengan tingkat kontribusi yang melebihi batas wajar.

Mari bersikap realistis. Tidak semua orang bisa menjadi entrepreneur. Entah karena faktor modal, kemampuan, kesempatan, atau apapun. 

Namun, tidak ada pula yang harus disesali bagi mereka yang saat ini mengambil peran sebagai pekerja, meskipun disemati label "Budak Korporat". Kerja adalah ibadah, yang sudah sepatutnya dijalani dengan penuh syukur.

Bagi yang akan mengikat diri dalam ikatan perjanjian kerja, pastikan kamu dalam keadaan sehat dan rohani saat menandatangani perjanjian kerja.

Supaya kelak tidak timbul perselisihan hak dan kewajiban, Ini adalah starter pack pengetahuan untukmu, penyandang label "Budak Korporat"

Yang terutama adalah:

1. Mindset

Syukurilah pekerjaan yang kamu dapat. Tanamkan bahwa kamu adalah seorang profesional dan perusahaan adalah klienmu. Klienmu membutuhkan kerja profesionalmu, dan kamu mendapatkan pembayaran atas hasil kerjamu.

Simbiosis mutualisme. Sama-sama saling membutuhkan.

Pelan tapi pasti, kikis pikiran bahwa kamu hanyalah budak korporat yang bekerja keras untuk mewujudkan mimpi dan memperkaya orang lain (alias bos perusahaanmu). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun