Mohon tunggu...
karina ayuningtias
karina ayuningtias Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurusan Farmasi UMM

Tanjungpinang-Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kreativitas, PMM Kelompok 59 UMM Membuat Masker Bersama di Masa Pandemi

14 September 2020   20:30 Diperbarui: 14 September 2020   20:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil masker buatan ibu-ibu desa Girimoyo (dokpri)

10 September 2020-  Masa new normal masih dilaksanakan hari akibat tidak adanya penurunan kasus dari pasien covid-19. Selama masa new normal, orang-orang diwajibkan untuk selalu menggunakan masker. Hal ini membuat harga jual masker pun melonjak tinggi. Masker digunakan untuk mengurangi penyebaran virus, selain itu juga mencegah dan melindungi dari efek negatif polusi atau kuman yang dapat mengganggu kesehatan.

Kali ini PMM Kelompok 59 UMM membuat masker bersama dengan ibu-ibu di desa Girimoyo, Karangploso, Malang. Kegiatan kali ini bertujuan untuk meningkatan kreativitas dengan membuat masker yang terbuat dari kain perca. Kain perca dipilih agar masyarakat dapat memanfaatkan kain-kain yang sudah tidak digunakan di rumah mereka. Kain-kain tersebut dapat dimaafaatkan kembali menjadi masker yang berguna untuk dipakai saat masa
new-normal covid-19.

Beberapa program kerja dari PMM Kelompok 59 UMM mendapat sambutan hangat dari ibu-ibu di desa Girimoyo. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik PMM atas edukasi dan pengetahuan tentang cara membuat masker dari kain. Alhamdulillah sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan ibu-ibu daripada hanya duduk saja di rumah”, ujar Ibu Yanti, warga Desa Girimoyo.

Saat kegiatan berlangsung terlihat antusias ibu-ibu rumah tangga untuk membuat asker karena mereka bisa membuat masker dengan motif dan ukuran sesuai dengan yang mereka inginkan. Mereka juga mengkreasikan masker buatannya dengan tambahan pernak-pernik.

Kegiatan pembekalan dimulai dengan penjelasan oleh mahasiswa tentang ukuran dari masker yang akan dibuat serta menunjukkan pola masker. Kemudian, mahasiswa membagikan kain yang sudah dipotong sesuai pola sebagai 2 buah (kain luar dan kain dalam), alat dan perlenkapan yang akan digunakan untuk menjahit. Teknik jahit tangan ini dapat digunakan oleh ibu-ibu yang tidak mempunyai mesin jahit, sehingga dapat menjadi kreativitas untuk ibu-ibu desa girimoyo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun