Mohon tunggu...
Karim Abdul Jabar
Karim Abdul Jabar Mohon Tunggu... -

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Meninjau Kepatutan AHY

9 November 2017   20:34 Diperbarui: 9 November 2017   20:38 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil survey Center for Strategic and International Studies (CSIS) beberapa waktu lalu berkesimpulan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki potensi untuk meraup suara generasi milenial. Dari data survey, AHY menunjukkan hasil yang cukup tinggi. Hasil survey popularitas, 76,2% generasi milenial (17-29 tahun) memilih AHY.

Munculnya AHY ke permukaan, dilatarbelakangi oleh generasi milenial yang membuka ruang bagi tokoh-tokoh alternatif. Selain AHY, juga ada nama-nama seperti Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Basuki Tjahaja Purnama, Gatot Nurmantyo.

Sebelumnya nama AHY memang turut meramaikan kandidat yang akan bertarung dalam Pilpres 2019. Partai Demokrat pun optimis putra sulung SBY tersebut melanjutkan karir politiknya tahun depan. Ditambah dengan hasil berbagai lembaga survei yang pelan-pelan membaut namanya merangkak naik, saat ini AHY memang patut diperhitungkan.

Memang hasil survey tidak semata-mata langsung menjadi indikator yang diperhitungkan. Presiden Jokowi yang elektabiltasnya selalu stabil, mengaku tidak memikirkan hasil survei. Ia pun mengatakan lebih fokus bekerja. Baiklah, kita tidak akan membahas Jokowi, kita kembali ke AHY.

Kian kencangnya nama AHY di tengah publik dirasa sangat wajar. Pasca kalah dalam Pilkada DKI lalu, ia lantas tak berhenti sampai di situ. Ia pun bersafari dan menemui tokoh-tokoh besar di negeri ini untuk belajar dan menyerap aspirasi sebanyak mungkin. Dari Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, hingga Prabowo Subianto. Bahkan, ia menemui Ahok di penjara dan menghadiri pelantikan Anies Baswedan.

Kemudian nada miring bermunculan. Banyak yang beranggapan bahwa AHY melakukan pencitraan untuk menaikkan popularitasnya. Menurut saya, dalam hal menghakimi sebuah pencitraan, bukanlah sebuah kesalahan. Namun, yang harus dilihat di sini adalah dari sisi sebaliknya. Kita harus memakai kaca mata jernih, yaitu melihat kemampuan AHY dalam menemui semua tokoh dari berbagai partai politik tersebut. Hal tersebut bisa kita lihat sebagai rekonsiliasi politik dan menurunkan tensi yang memanas pasca-Pilkada DKI. Tentu kericuhan yang sempat terjadi cepat mereda tidak lain karena keterlibatan AHY di dalamnya.

Selain itu, banyak pula yang mengecap AHY belum pantas untuk maju menjadi capres atau pun cawapres. Tentu sah-sah saja berkata demikian. Namun, kita harus melihat bagaimana manuver AHY belakangan ini. Sikap dan langkah yang ia tempuh di saat usianya masih muda seakan menunjukkan kedewasaan dan kematangannya dalam berpolitik. Ia mampu merangkul dan masuk ke semua kalangan. 

Safari ke daerah-daerah yang dilakukan AHY juga menjadi pendongkrak popularitasnya. Setiap kunjungannya ke daerah selalu disambut dengan meriah. Membawa misi untuk menciptakan Generasi Emas 2045, ia memotivasi para generasi muda, khususnya mahasiswa untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan kemajuan bangsa. Sosok seperti AHY yang kemudian diinginkan oleh publik, khususnya generasi milenial yang butuh pemimpin muda.

Kemudian jika kita menghubungkan AHY dengan nama-nama yang sudah lama ancang-ancang untuk maju dalam Pilpres 2019, tentu akan menjadi sangat menarik. Posisi AHY yang saat ini sangat strategis. Menurut saya, AHY saat ini dilirik dan masuk dalam perhitungan tokoh-tokoh tersebut.

Alasannya dengan kemampuan AHY dalam meraup suara generasi milenial, bukan tidak mungkin AHY menjadi rebutan. Selain itu, kedewasaan berpolitik juga menjadi nilai tambah baginya. Patut kita tunggu manuver AHY dalam kancah perpolitikan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun