Mohon tunggu...
karen suryana
karen suryana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Maksimalkan Potensi Usaha dari Bambu Jadi Pupuk

6 Maret 2019   14:35 Diperbarui: 6 Maret 2019   15:00 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tanaman hias hasil pupuk organik | dokpri

CIAWI, 6 Maret 2019 -  Ketua Lembaga Wira Tani Ir. Hj. Nan Djuarnani, MSc membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa  Banjarwaru, Kecamatan Ciawi Bogor. Ir. Hj. Nan Djuarnani, MSc yang biasa di sapa Ibu Ade bersama suami, membangun Saung Wira sebagai usaha keluarganya di Jl. Veteran III, Desa Banjarwaru Rt 003/03 No. 17. Salah satu langkah usahanya ini untuk memaksimalkan yang ada menjadi suatu potensi usaha. Beliau membuat pupuk dari sampah organik dan bambu.

"Sampah jangan dibuang tapi hilangkan huruf b-nya menjadi uang" ujar beliau. Sudah 10 tahun lamanya Bu Ade berkecimpung di dunia pertanian. Sampai sekarang masih rutin setiap bulannya pelatihan pertanian di bawah pengawasan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. Beliau memaksimalkan sampah, dan bambu menjadi bahan pupuk oraginik, salah satunya pupuk tanaman hias. Firdani selaku Seksi pembangunan dan ekonomi Desa Banjawaru menjelaskan adanya usaha pupuk ini, meningkatnya potensi lapangan kerja di desa Banjarwaru.

Bahan pembuatan pupuk mulai dari sampah organik, seperti daun-daun kering hingga bambu yang tumbuh liar bisa diolah menjadi pupuk. Semua jenis bambu pun bisa digunakan dalam pembuatan pupuk oraginik ini. Ibu Ade dibantu oleh 6 karyawan warga setempat mampu menghasilkan berkilo-kilo pupuk setiap harinya. Pupuk dijual berkisar Rp2.500/kg. Selain pupuk, Saung Wira pun membuka sebuah wisma dan aula untuk suatu perkumpulan atau penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk. Biasanya banyak mahasiswa pertanian yang belajar dengan Bu Ade. beliau pun membuat buku yang berjudul "Cara Cepat Membuat Kompos", untuk yang ingin belajar membuat pupuk oragnik. Saung wira ini dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun