Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mari Bersepeda untuk Bumi Menjadi Lebih Baik

4 September 2022   14:06 Diperbarui: 4 September 2022   14:09 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersepeda (foto dok. Bambang Suryadi GERAK)

MASALAH yang paling sering dihadapi terutama di kota-kota besar di Indonesia adalah persoalan polusi udara dan kemacetan, salah satunya  akibat masyarakat dalam melakukan mobilisasi masih menggantungkan terhadap penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil.

Ironisnya, masyarakat merasa dimanjakan oleh kemudahan  memiliki kendaraan bermotor. Alhasil, dewasa ini banyak keluarga yang memiliki kendaraan sendiri-sendiri. Maka tak heran jika di jalan  terjadi kepadatan dan kemacetan akibat jumlah kendaraan tak sebanding dengan jumlah ruas jalan.

Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai lebih dari 133 juta unit pada tahun 2019. Data itu terangkum dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah kendaraan naik sekitar lima persen sejak dua tahun lalu. 

Pada tahun 2019, jumlah kendaraan naik bertambah 7.108.236 unit atau meningkat 5,3 persen menjadi 133.617.012 unit dari tahun sebelumnya sebanyak 126.508.776 unit. Jumlah kendaraan di tahun 2018 naik 5,9 persen dari tahun 2017 sejumlah 118.922.708 unit. (gaikindo.or.id)

Sayangnya, pemerintah menyikapinya dengan focus kebijakan yang lebih pro kendaraan  tanpa mampu memberi iklim investasi yang kondusif buat transportasi publik. Dengan alasan menambah ruas jalan dan mengurai kemacetan, banyak dibangun infrastruktur jalan seperti jalan.

Faktanya, yang terjadi  justru menumbuhsuburkan kemacetan di mana-mana dan semakin memberi peluang masyarakat untuk memiliki kendaraan. Akibatnya, malah menambah jumlah kendaraan dan masyarakat  bermobilisasi selalu menggunakan kendaraan bermotor  tanpa menanamkan kerangka berfikir untuk perbaikan lingkungan.

Setiap hari lingkungan tercemari oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dan diperparah oleh polusi yang dihasilkan dari asap pembakaran sampah, rumah tangga, hutan dan sebagainya.  Udara tak lagi bersih karena dipenuhi jelaga dan gas-gas   yang berbahaya bagi umat manusia.

Jelaga adalah butiran-butiran arang yang halus dan lunak yang terjadi dari asap lampu dan sebagainya yang berwarna hitam butiran jelaga ini bertanggung jawab atas 20% pemanasan global yang terjadi di dunia (Wikipedia)

Dampak negatif berbagai polusi udara yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh manusia salah satunya adalah menyebabkan terserang penyakit yang mengganggu sistem pernapasan. Celakanya, para penderita tak menyadari bahwa itu semua berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor.

Lucunya, bukanya mencari solusi minimal untuk diri sendiri, banyak masyarakat malah menghadapi masalah polusi dan kemacetan dengan keluh kesah, caci maki, menyalahkan sana sini, malas dan pasrah tanpa menyadari bahwa mereka jugalah yang berkontribusi terhadap persoalan tersebut.

Sepeda Sebagai Energi Terbarukan 

Perlu digaris bawahi, emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar fosil dalam keseharian kita telah menyebabkan efek berupa pemanasan global yang dampaknya sudah terasa saat ini. Cuaca yang makin panas dan ancaman banjir adalah beberapa dampak efek rumah kaca akibat peningkatan emisi karbon di atmosfer.

Fakta ini sejalan dengan apa yang disampaikan United Nations Environment Programme (UNEP) yang menyebut sebanyak 6,5 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat paparan kualitas udara yang buruk. katanya 70% kematian akibat pencemaran udara tersebut terjadi di Asia Pasifik termasuk di Indonesia. Saya yang tiap hari beraktifitas keluar rumah boleh dibilang termasuk golongan yang rentan akan dampak kualitas udara yang buruk ini.

Salah satu aksi sederhana untuk mendukung pengurangan emisi tersebut adalah bersepeda. Seperti diketahui, sepeda merupakan alat transportasi yang tidak mengeluarkan emisi. Seandainya ada banyak masyarakat Indonesia yang beralih dari menggunakan kendaraan bermotor menjadi bersepeda untuk bepergian, berapa banyak emisi yang bisa dikurangi setiap harinya?

Sebuah studi yang dilakukan Christian Brand dari Oxford University terhadap 3800 pengguna sepeda di beberapa kota di Eropa menyebut bahwa pengguna sepeda aktif sebagai moda transportasi harian menghemat 84% emisi CO2 lebih rendah dibanding pengguna kendaraan bermotor.

Brand juga menemukan bahwa setiap orang yang hanya menggunakan sepeda sekali dalam seminggu dapat menurunkan jejak karbon mereka sekitar 3,2 kg CO2 atau setara dengan nilai emisi yang dihasilkan mobil dalam jarak 10 km.

Sepeda terhitung sebagai kendaraan paling efisien. Hal ini karena sepeda itu simpel, bisa masuk melewati hampir jenis jalanan, bisa mempersingkat waktu dan jarak tempuh, serta tak membutuhkan energi banyak untuk berjalan. Sepeda juga bisa menghemat pengeluaran karena tidak membeli bensin atau ongkos angkutan umum. 

Dengan demikian, sepeda merupakan energi terbarukan guna melawan ketergantungan kita terhadap penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Jika sepeda digunakan untuk moda transportasi sehari-hari minimal untuk jarak yang pendek, maka banyak manfaat yang akan diperoleh baik untuk kesehatan, lingkungan, maupun persoalan tranportasi.

Tak hanya itu, bersepeda menjadi salah satu upaya kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Meski belum terbukti secara utuh, setidaknya dengan bersepeda dan juga diimbangi mengonsumsi asupan yang baik dan sehat dapat meminimalisir kita dari serangan berbagai penyakit, termasuk serangan virus covid-19.

Dan pada akhirnya, bersepeda merupakan solusi energi terbarukan, terutama sebagai salah satu upaya mensikapi persoalan saat ini yaitu BBM naik lagi . Bila semua orang melakukannya, bayangkan betapa planet bumi dan isinya akan menjadi lebih sehat dan nyaman. Tunggu apalagi !!!  Mari ambil bagian demi sumber daya alam yang terjaga, sehat jiwa raga, langit yang biru dan bumi yang hijau. Salam gowes dan go green.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun