Sepeda Sebagai Energi TerbarukanÂ
Perlu digaris bawahi, emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar fosil dalam keseharian kita telah menyebabkan efek berupa pemanasan global yang dampaknya sudah terasa saat ini. Cuaca yang makin panas dan ancaman banjir adalah beberapa dampak efek rumah kaca akibat peningkatan emisi karbon di atmosfer.
Fakta ini sejalan dengan apa yang disampaikan United Nations Environment Programme (UNEP) yang menyebut sebanyak 6,5 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat paparan kualitas udara yang buruk. katanya 70% kematian akibat pencemaran udara tersebut terjadi di Asia Pasifik termasuk di Indonesia. Saya yang tiap hari beraktifitas keluar rumah boleh dibilang termasuk golongan yang rentan akan dampak kualitas udara yang buruk ini.
Salah satu aksi sederhana untuk mendukung pengurangan emisi tersebut adalah bersepeda. Seperti diketahui, sepeda merupakan alat transportasi yang tidak mengeluarkan emisi. Seandainya ada banyak masyarakat Indonesia yang beralih dari menggunakan kendaraan bermotor menjadi bersepeda untuk bepergian, berapa banyak emisi yang bisa dikurangi setiap harinya?
Sebuah studi yang dilakukan Christian Brand dari Oxford University terhadap 3800 pengguna sepeda di beberapa kota di Eropa menyebut bahwa pengguna sepeda aktif sebagai moda transportasi harian menghemat 84% emisi CO2 lebih rendah dibanding pengguna kendaraan bermotor.
Brand juga menemukan bahwa setiap orang yang hanya menggunakan sepeda sekali dalam seminggu dapat menurunkan jejak karbon mereka sekitar 3,2 kg CO2 atau setara dengan nilai emisi yang dihasilkan mobil dalam jarak 10 km.
Sepeda terhitung sebagai kendaraan paling efisien. Hal ini karena sepeda itu simpel, bisa masuk melewati hampir jenis jalanan, bisa mempersingkat waktu dan jarak tempuh, serta tak membutuhkan energi banyak untuk berjalan. Sepeda juga bisa menghemat pengeluaran karena tidak membeli bensin atau ongkos angkutan umum.Â
Dengan demikian, sepeda merupakan energi terbarukan guna melawan ketergantungan kita terhadap penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Jika sepeda digunakan untuk moda transportasi sehari-hari minimal untuk jarak yang pendek, maka banyak manfaat yang akan diperoleh baik untuk kesehatan, lingkungan, maupun persoalan tranportasi.
Tak hanya itu, bersepeda menjadi salah satu upaya kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Meski belum terbukti secara utuh, setidaknya dengan bersepeda dan juga diimbangi mengonsumsi asupan yang baik dan sehat dapat meminimalisir kita dari serangan berbagai penyakit, termasuk serangan virus covid-19.
Dan pada akhirnya, bersepeda merupakan solusi energi terbarukan, terutama sebagai salah satu upaya mensikapi persoalan saat ini yaitu BBM naik lagi . Bila semua orang melakukannya, bayangkan betapa planet bumi dan isinya akan menjadi lebih sehat dan nyaman. Tunggu apalagi !!! Â Mari ambil bagian demi sumber daya alam yang terjaga, sehat jiwa raga, langit yang biru dan bumi yang hijau. Salam gowes dan go green.