Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menaruh Harapan di Bulan September

1 September 2021   07:03 Diperbarui: 1 September 2021   07:14 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkumpul ceria penuh optimisme.(foto sebelum masa pandemi, dok. Fasha)

BULAN September telah tiba, disebut sebagai bulan awal pertanda datangnya musim hujan, meskipun sejak belasan atau mungkin puluhan tahun lalu terjadi perubahan, yang mana musim hujan pertama kini tak selalu datang di bulan Septemper seperti biasanya.  

Salah satu penyebabnya adalah adanya pemanasan global sebagai akibat prilaku penduduk bumi yang kurang memiliki kerangka berfikir terhadap lingkungan yang baik. Tak heran akhir-akhir ini sering terjadi cuaca ekstrim.

Walau demikian, bulan September masih selalu diidentikan dengan kecerian dan romantisme dibalik turunnya rintik hujan yang membawa kesejukan setelah sekian lama dihinggapi kepenatan musim kemarau yang panjang.

 

Suasana tersebut bahkan telah menginpirasi salah seorang musisi kawakan Indonesia, James F. Sundakh yang menggoreskan kesan keromantisan bulan September dengan menciptakan dua lagu  apik berjudul "September Ceria" yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata dan "September Pagi" yang dinyanyikan duet Ruth Sahanaya dengan Harvey Malaholo.

Tak hanya itu, perubahan cuaca yang terjadi di bulan September menjadi motivasi penuh semangat dan optimisme untuk menaruh harapan perubahan perjalanan kehidupan dimuka bumi ini lebih baik, terutama saat ini dimana umat manusia tengah menghadapi bencana pandemi.

Semoga Pandemi Segera Berlalu 

Sudah setahun lebih bumi ini dihantui wabah covid-19 yang telah meluluh lantakan berbagai sektor kehidupan dari mulai ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, hingga pariwisata. Sedikitnya pula telah meruntuhkan mental, spiritual, dan sebagian nilai-nilai kehidupan umat manusia.

Tak terkecuali di negeri kita ini, antara bingung, pasrah, tak peduli bahkan putus asa menghadapi pandemi yang terjadi, terlebih pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terus diperpanjang setelah bangsa ini sebagian wilayahnya dilanda gelombang kedua penyebaran virus yang mematikan tersebut.

Akhir Agustus tahun ini adalah hari terkahir masa pemberlakuan PPKM ke tiga, semoga bulan September mengawali pertanda baik dan pemulihan total, tak ada lagi perpanjangan PPKM seiring kabar baik penurunan angka kasus masyarakat yang positif terpapar virus corona. 

Do'a dan harapannya, pandemi tak hanya menurun tapi sirna dari muka bumi ini, paling tidak sudah ditemukan obatnya yang mujarab, sehingga kalau pun virus ini masih ada umat manusia sudah terbiasa berdampingan seperti dengan berbagai penyakit yang disebabkan virus yaitu flu, batuk, dan sebagainya.

Dengan demikian, kehidupan umat manusia kembali berjalan seperti biasa tanpa dilanda ketakutan dan keputusasaan. Beraktivitas apapun dengan penuh semangat dan keceriaan,  berjuang mengais rejeki, mencari nafkah, menimba ilmu, dan menyongsong masa depan yang cerah.

Semoga semua do'a dan harapan tersebut bisa terkabul dan terwujud agar menumbuhkan langkah optimisme menjalani hari-hari ke depan yang indah. Harapan tidak lagi menjadi tinggal harapan, tetapi menjadi kenyataan dengan tetap dilandasi rasa syukur terhadap Sang Pencipta dan menjadi insan yang  lebih baik, selalu ikhitar dan berdo'a.

Salam sehat, semangat, dan waspada. Tetap menerapkan protokol kesehatan. Semoga pandemi segera berlalu. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun