Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bekerja Boleh Pensiun, Tapi Tidak dengan Bersepeda

7 Agustus 2021   16:03 Diperbarui: 7 Agustus 2021   16:23 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian besar para pegiat sepeda terutama pesepeda harian yang berprofesi sebagai pekerja, masa pensiun bukanlah hal yang terlalu dipersoalkan, bahkan mereka bisa lebih leluasa bersepeda kemana saja atau beraktivitas apa saja tanpa ada beban ikatan kerja, malah semakin intens melakukannya.

Para pegiat sepeda yang sudah pensiun dari pekerjaannya bisa dikatakan menjadi pesepeda lebih senior atau legend.  Hal tersebut juga telah menumbuh kembangkan komunitas pesepeda yang anggotanya adalah para pesepeda yang sudah pensiun. Meskipun sudah pada gaek tapi terlihat bersemangat layaknya masa muda apalagi tidak merasa kebingungan menghadapi masa pensiun karena diisi dengan hobi yang memang sejak dulu digeluti, yaitu bersepeda.

 Para pesepeda pensiunan. Foto: Andy R Jarambah
 Para pesepeda pensiunan. Foto: Andy R Jarambah

Karena sudah sejak lama bersepeda saat masih bekerja, malah ada yang dari sejak usia muda sehingga saat memasuki pensiun jam terbangnya makin meningkat, kemampuan mengayuhnya semakin tinggi dan terasah, mampu bersepeda adventure atau jarak jauh seperti bersepeda antar kota, antar propinsi, jelajah pulau, negeri, hingga melanglang buana. Tapi tak sedikit pula yang tetap menyesuaikan dengan kondisi usia, kemampuan dan kesehatannya. Bersepeda dilakukan sendirian, santai, tidak ngotot, bahkan ada yang sambil melakukan aktifitas lain seperti memotret, bekerja freelance, berniaga dan sebagainya.  

Abah Langit

Saya memang bukan pekerja, bukan pula pensiunan. Jadi, dalam kesempatan ini saya akan menuangkan pengalaman rekan pesepeda yang saya kenal lama sejak di komunitas berbasis gerakan yaitu Bike to Work Bandung, 13 tahun lalu tepatnya dari tahun 2008 awal saya memasuki komunitas tersebut.

Langit di atas Masjid terapung. Foto : Abah Rully
Langit di atas Masjid terapung. Foto : Abah Rully

Sebut saja namanya Rully Hendrasetia, atau kami akrab memanggilanya dengan sebutan Abah Rully, salah satu pesepeda yang cukup senior terutama sebagai pesepeda harian atau orang yang selalu bersepeda ke tempat kerja.

Pria berusia 60+ ini pensiun dari pekerjaannya pada tahun 2018, meskipun saat ini diisi dengan menjadi pekerja freelance di sebuah perusaan jasa travel umroh/haji, tapi  waktu luang besepedanya semakin banyak baik dilakukan sendirian maupun bersama teman pesepeda seusia dekat tempat tinggalnya. Dimasa pandemi pekerjaan freelance diliburkan dan lebih sering melakukan bersepeda sendirian.

Saat bersepeda sendirian ke berbagai tempat, dia melakukanya sambil hobi lain yang memang sejak dulu digelutinya yaitu memotret. Objek foto yang paling disukainya adalah langit dengan alasan suasana alamnya selalu berubah tiap waktu. Sekarang saya dan teman terdekat lainnya menjuluki dia dengan sebutan Abah Langit.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun