Mohon tunggu...
Kareena KharismaAlQodriah
Kareena KharismaAlQodriah Mohon Tunggu... Lainnya - Psychology Student

Saya adalah Mahasiswa psikologi UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop! Jangan Lagi Self-Diagnose Bersumber dari Internet, Begini Kata Ahli!

26 September 2021   15:10 Diperbarui: 26 September 2021   15:32 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Era Digital saat ini semua dapat dilakukan dengan mudah. Berbagai macam kebutuhan hidup dapat diakses melalui internet. Tidak hanya itu, info-info seputar gaya hidup, pengetahuan umum hingga kesehatan pun bisa diperoleh dengan mudah dan cepat. Seperti tidak ada yang tidak bisa kita temukan di jejaring internet. 

Semua tersedia dengan sangat praktis. Saking mudahnya kita dalam mengakses tak sedikit orang menjadi mudah percaya dengan apa yang tertulis di internet. Tanpa berpikir panjang dan mencari kebenarannya melalui referensi buku/journal atau bertanya pada ahlinya. 

Seperti saat ini banyak korban layanan info kesehatan yang ada di jejaring internet. Yang biasa kita sebut sebagai Self-Diagnose(Mendiagnosa diri sendiri). 

Lantas apa sih itu Self-Diagnose? Apa penyebabnya? Dan apa dampaknya? Yuk kita simak penjelasan para ahli berikut ini… 

DEFINISI SELF-DIAGNOSE 

Self-Diagnose adalah suatu tindakan mendiagnosa penyakit atau gangguan pada diri berdasarkan informasi orang-orang sekitar atau bisa juga melalui informasi kesehatan di jejaring internet dan media sosial yang belum tentu benar dan sesuai dengan keadaan kita sebenarnya. Berikut pendapat Self-Diagnose dari para Ahli : 

1. Aaziz Ahmed dan Stephen S Self-Diagnose merupakan sebuah tindakan pengamatan seseorang terhadap gejela-gejala penyakit atau gangguan kesehatan yang mereka rasakan secara mandiri serta melakukan identifikasi terhadap penyakit yang mereka rasakan hanya berdasarkan gejala-gejala penyakit yang dirasakan tanpa bantuan medis maupun konsultasi medis. [1]

 2. White & Horvitz, 2009 Self-Diagnose adalah memutuskan kita memiliki penyakit berdasarkan pengetahuan yang dimiliki atau setelah membeca informasi yang berkaitan dengan keluhan tersebut. Orang yang terbiasa mendiagnosa diri sendiri secara berlebihan disebut cyberchondria. [2] 

Dalam suatu penelitiannya Denise A Copelton dan Giuseppina Valle menjelaskan bahwa, seorang pasien tidak selamanya akan menemukan diagnose yang tepat yang berbanding lurus dengan apa yang mereka inginkan dan jika seseorang yang memiliki gejala penyakit yang tidak sesuai diagnose yang akan mereka mungkin akan berusaha untuk mendapatkan diagnose yang lainnya dengan menggunakan informasi alternative seperti halnya melalui internet dan sebagainya.[3]

Jadi sebenarnya kita boleh-boleh saja untuk mencari informasi tentang gejala penyakit atau gangguan yang kita alami melalui internet namun bukan berarti kita bisa mendiagnosa dan berpikiran bahwa sesuatu yang tertulis di internet adalah penyakit atau gangguan yang kita alami. 

Karena bahwasannya informasi yang ada di internet hanyalah pengetahuan semata. Untuk memperjelasnya lagi tentu kita harus berkonsultasi dengan ahli medis atau psikolog. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun