Mohon tunggu...
kardinal danil
kardinal danil Mohon Tunggu... -

pengamat ekonomi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Perut Buruh, Ahok dan Kelas Menengah Ngehe

12 Mei 2017   17:50 Diperbarui: 12 Mei 2017   18:04 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

By Buruh Pea

Pilkada jakarta yang kata nya barometer  demokrasi  indonesia  telah usai  dimenangkan oleh paslon anis sandi yg mengalahkan paslon Ahok  djarot namun konflik elit kaum borjuasi ini yg di kemas dalam Isu SARA kemungkinan masih berlanjut  terus di pupuk di kalangan akar rumput demi kepentingan elit politik hingga  pertarungan Pilpres 2019.

Gejala gejala tergambar pada aksi mayday yg lalu  di depan balai kota  terjadi gesekan melalui pembakaran sampah karangan bunga ucapan belangsungkawa kekalahan Ahok jarot yg di lakukan sekelompok oknum Buruh yg di duga meluapkan kemarahan akibat kebijakan pemerintah yg Anti kaum buruh  seperti  PP78,pernenaker 26 thn 2016 ttg pemagangan, Jaminan Sosial, outsourching, serta kebebasan berserikat.

Di pihak massa pendukung  dan elit parpol Ahok  djarot sudah nampak memanas tidak menerima Kekalahan ahok djarot dengan tuduhan pihak lawan menggunakan Isyu SARA akan memberikan efek negatif terkait kepentingan  politik  pilkada 2018 dan pilpres 2019
Terbukti setelah ahok di vonis 2 tahun penjara berbondong bondong massa pendukung Ahok djarot mengepung LP cipinang,pengadilan tinggi negri,aksi aksi di berbagai daerah meminta ahok di bebaskan bahkan gerakan bebaskan ahok sudah mendunia

Posisi pemerintah  melalui tindakan nya seolah olah tidak netral dan justru memanfaatkan konflik horizontal yg berkembang  seperti pembiaran aksi pendukung  ahok  djarot yg melanggar aturan dan memindahkan Ahok kemarkas brimob dgn alasan keamanan dan memberikan serangan melemparkan wacana pembubaran Ormas Islam HTI

Bahkan Menkumham mengunjungi Ahok secara terbuka LP cipinang serta  wakil gubernur dki djarot berani menjadi jaminan penanguhan penahanan ahok luar biasa tontonan kekuasaan ketika ini di saksikan oleh para pihak oposisi yg  selama ini menentang kebijakan pemerintah yg merugikan rakyat selama ini di perlakukan tidak adil di pentung,di tembak gas air mata, water cannon,tangkap dan penjara dgn tuduhan makar dan radikal terakhir ketika aksi Buruh Mayday di larang menuju ke Istana Merdeka.

Sementara persoalan pokok yaitu meroket nya harga kebutuhan pokok,naik nya tarif dasar listrik,naik nya pajak kendaraan bermotor yg menggerus pendapatan mayoritas kaum buruh menjadi tenggelam di tengah hiruk pikuk nya dan menghebatnya politik SARA yg di duga di setting untuk mengadu domba  antara rakyat dengan Rakyat demi kepentingan kaki tangan kapitalis Imperialisme China, AS, japan dan Timur Tengah.

Dalam perkembangan nya persoalan politik  SARA bak bola Salju menggelinding melibas apapun yg menghalangi nya jika kelas menengah terdidik  hanyut dalam pusaran Elit Elit politik  yg selama ini menjadi sandaran penghidupan, gagal kembali sadar mengambil peran untuk mendorong  berjuang bersama sama kaum buruh dan rakyat yg semakin terdesak kehidupan secara ekonomi dan politik Akibat kebijakan pemerintah Jokowi  JK.

Peran kedudukan kelas menengah ngehe yg berada di lingkaran elit  elit Partai turut andil dan bertanggung jawab dalam mengelola dan pembesaran Politik SARA  karena mereka selama ini menjadi jembatan untuk menyebar kan isu isu pesanan elit elit politik yg sedang bertarung merebutkan kekuasaan.

Ke depan posisi kaum buruh harus lebih maju dan yakin bahwa hanya kaum buruh yg bisa membela dan memperjuangkan kepentingan kaum buruh tinggalkan kelas menengah ngehe nyinyir dan bebal!!!

1.Stop politik SARA
2.Turunkan Harga
3.Tolak Upah Murah
4.Jaminan sosial untuk Rakyat
5.Hapuskan perbudakan modern

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun