Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Tegal, Mahasiswa KKN UPS Membuat Anyaman Unik untuk Mengemas Dodol Bumbung

14 September 2019   09:06 Diperbarui: 17 September 2019   18:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UPS Membuat Anyaman Unik untuk Mengemas Dodol Bumbung (dokpri)

Desa Karanganyar yang berada di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal memiliki cara tersendiri dalam membuat dodol. Seperti kita ketahui, dodol akan dibuat dengan menggunakan wajan besar. 

Beda halnya dengan masyarakat Desa Karanganyar khususnya di Dukuh Jaha. Mereka membuat dodol dengan memanfaatkan bambu yang berukuran satu sampai dua meter sebagai tempat untuk membungkus dodol. 

Selain di Desa Karanganyar, dodol bumbung juga bisa kita temui di Desa Dukuhjati Kidul. Namun karena mahasiswa UPS Tegal melaksanakan programnya di Desa Karanganyar, maka akan lebih fokus ke pembuatan dodol bumbung di Desa Karanganyar.

Dodol bumbung terbilang sangat unik, karena proses pembuatannya harus dibakar di dalam bambu dan menurut kepercayaan masyarakat, ketika pembakaran dodol bumbung harus dilumuri tanah yang dianggap bersih (suci). 

Apabila tanah yang digunakan tidak bersih seperti tanah bekas pemandian mayit, maka dodol bumbung akan encer atau tidak membentuk. 

Tempat untuk pembakaran pun sangat tradisional karena menggunakan bambu yang dilapisi pelepah pisang dan harus disediakan padi, kelapa, dan juada pasar sebagai simbol pertanian.

Menurut Penuturan Bapak Bambang Winarto selaku Kepala Desa Karanganyar, Dodol ini biasa disebut dengan Dodol Bumbung karena nama Bumbung sendiri diambil dari nama lain bambu di Desa Karanganyar. 

Beliau juga menambahkan bahwa keberadaan dodol bumbung masih banyak orang yang belum mengetahui, sehingga Beliau berharap dengan adanya kegiatan KKN dari mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal bisa membawa dodol bumbung agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. 

Atas rekomendasi tersebut, mahasiswa KKN UPS Tegal menjadikan dodol bumbung sebagai salah satu program unggulan dari mereka.

Dodol bumbung yang ada di Desa Karanganyar hanya bisa dibuat oleh satu keluarga yang berada di Dukuh Jaha yaitu keluarga Mbah Nali" ungkap Angga Ria Maulana salah satu anggota IRMADJA (Ikatan Remaja Dukuh Jaha). 

Ia juga menambahkan kalau ada salah satu dari IRMADJA yang bisa membuatnya yaitu Yopi Regianto.

Adapun yang pertama kali membuat dodol bumbung di Desa Karanganyar adalah Mbah Jingkong. Namun karena Mbah Jingkong sudah lama meninggal dunia, kini dodol bumbung diteruskan oleh Mbah Nali yang merupakan cucu dari Mbah Jingkong atau kakak dari Bapak Supeno sendiri. 

Sebagai seorang adik bungsu, Bapak Supeno pun ikut andil dalam pembuatan dodol bumbung, karena mengingat usia dari Mbah Nali sudah lanjut usia yang tidak memungkinkan untuk membuat dodol bumbung. Sehingga dalam pelaksanaan program, mahasiswa KKN bekerjasama dengan IRMADJA membuat bersama-sama dodol bumbung tersebut.

Mahasiswa ingin mengetahui seberapa besar keunikan dari dodol tersebut. Setelah melihat secara langsung, dodol ini tidak bisa dibuat oleh sembarang orang, karena proses pembuatannya pun sakral, sehingga tidak diperbolehkan ada yang berbicara jorok atau kasar.

dokpri
dokpri

Mengenai program dari mahasiswa KKN tentang pemasaran dodol bumbung pastinya akan mengalami kesulitan apabila dodol bumbung masih berukuran satu sampai dua meter. 

Untuk itu, atas inisiatif dari mahasiswa KKN, ukuran dodol bumbung akan diperkecil dan dibuatkan anyaman menyerupai tempat botol minum untuk menjadi tempat atau wadah dari dodol itu sendiri. 

Anyaman ini bertujuan agar dodol bumbung bisa dibawa kemana-mana dan tampilannya lebih menarik sehingga lebih memiliki nilai jual ketika  ingin dipasarkan ke masyarakat luas.

Untuk pembuatan anyaman, Mahasiswa KKN mengundang salah satu pengrajin ternama yang ada di Desa Kendal Serut yaitu Bapak Maskuri untuk memberikan pelatihan mengenai anyaman tersebut kepada beberapa remaja Dukuh Jaha Desa Karanganyar agar ketika mahasiswa meninggalkan tempat KKN, remaja-remaja yang ada di Desa Karanganyar masih bisa melanjutkan program tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya di bidang ekonomi.  

Program ini mendapat respon positif dari Mustaqim,S.T.,M.Eng selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Desa Karanganyar. 

"Inovasi yang diberikan mahasiswa KKN terhadap dodol bumbung akan membuat dodol bumbung lebih dikenal masyarakat dan tentunya dapat bersaing dengan produk dodol lainnya," katanya.

Adapun anggota kelompok KKN dari UPS Tegal di Desa Karanganyar ini, terdiri dari Ade Singgih Saputra, Siti Nuriahtul Khasanah, Septiana Siswiyaningsih, Rizki Ani Safitri, Bagus Setiyanto Utomo, Tri Ayu Mutianingsih, Afniatul Mahfudloh, Siti Sulastri, Masyharudin, Ferry Purnomo dan Fajar Cahya Marzuqi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun