Mohon tunggu...
Kapiler Id
Kapiler Id Mohon Tunggu... Administrasi - https://kapilerindonesia.com

Kapiler Indonesia adalah sebuah platform online yang bergerak dalam pemetaan dan pemberdayaan panti asuhan seluruh indonesia. https://kapilerindonesia.com Follow juga IG kita di @kapiler.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Pahlawan Nasional, Pahlawan Zaman Now

15 November 2018   19:35 Diperbarui: 17 Januari 2019   11:27 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pahlawan adalah seorang yang rela berkorban demi kepentingan orang banyak, bahkan rela berkorban nyawa. Sebagai tonggak ditetapkannya tanggal 10 November menjadi Hari Pahlawan Nasional adalah ketika terjadi perang antara tentara Indonesia dan milisi pro Indonesia dengan tentara Britania Raya, India Britania. Karena pada tanggal 10 November merupakan puncak dari peperangan dari kedua belah pihak.

Sejarah mengatakan bahwa ratusan bahkan ribuan orang Indonesia tewas dalam peperangan tersebut. Pertempuran yang terjadi di kota Surabaya ini dikenal dengan Pertempuran Surabaya. Pertempuran Surabaya dipicu setelah mundurnya Jepang karena dijatuhkannya bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945, dan tentara Inggris mendarat di Surabaya pada Oktober 1945.

Dengan tedeng untuk mambantu mengusir dan memulangkan tentara Jepang ke negaranya, ternyata Inggris mempunyai misi untuk mengembalikan Indonesia kepada kekuasaan Belanda, sebagai negeri jajahannya Hindia Belanda. Hal inilah yang memicu adanya gejolak pergerakan perlawanan rakyat Indonesia kepada kolonialisme.

Peristiwa yang sangat memoriabel adalah ketika para pejuang Indonesia merobek bagian biru dari bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Oranje, sehingga yang berkibar di sana adalah bendera Merah Putih.

Sepenggal sejarah negara kita tercinta Indonesia, hingga sekarang selalu diperingati tiap tahun, dengan harapan muncul semangat baru dengan mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan pada kehidupan sehari-hari. Pada jaman perjuangan pahlawan memang orang yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia, karena memang sedang dalam penjajahan.

Tapi pada era modern ini, tentu bentuk perjuangannya yang bisa dilakukan akan jauh berbeda, dan definisi pahlawan tidak hanya untuk orang yang berkorban nyawa demi kedaulatan bangsa Indonesia. 

Seorang yang mau memberikan waktu, tenaga, materi dan pemikirannya bagi kemaslahatan orang banyak, bisa kita sebut sebagai pahlawan. Tidak dapat dipungkiri kebanyakan individu lebih fokus untuk mencari cara bagaimana dia bisa hidup serba berkecukupan, posisi yang baik di perusahaan atau lembaga, dan kepentingan secara individu lainnnya.

Tapi kita pun harus tahu, banyak anak bangsa yang memilih berjuang melawan keterbatasan dan menempuh jalan terjal demi terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat. Para pejuang kesejahteraan sosial ini memang tersebar di penjuru negeri, tapi tujuannya tetap satu, kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu pahlawan yang berjuang demi lahirnya kesejahteraan, terutama bagi generasi penerus bangsayakni anak-anak adalah para pendiri, pengurus dan pengasuh panti asuhan. Mayoritas masyarakat masih berpandangan pekerjaan sebagai pengasuh atau pengurus panti asuhan dengan sebelah mata. Sesungguhnya pekerjaan yang dia lakukan adalah hal yang mulia dan memiliki dampak yang luar biasa baik bagi setiap anak asuhnya di masa depan.

Belum lagi kesulitan yang dia hadapi tidak hanya dalam mengurus dan mengasuh anak-anak, tapi kendala lain muncul silih berganti dan tak kunjung henti. Tapi keteguhan hati membuat semua yang dia perjuangkan dijalani dengan ikhlas. 

Demi satu tujuan, agar anak-anak yang diasuhnya bisa mandiri dan berakhlak mulia saat dewasa kelak. Tanpa mengharap penghargaan, apresiasi, atau lencana, para pengurus dan pengasuh di panti asuhan tetap bergulat di tengah sengitnya perburuan kekuasaan, materi, dan hal lain demi kepetingan diri sendiri, yang sering menghilangkan sisi kemanusiaan dari manusia itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun