Mohon tunggu...
Kapiler Id
Kapiler Id Mohon Tunggu... Administrasi - https://kapilerindonesia.com

Kapiler Indonesia adalah sebuah platform online yang bergerak dalam pemetaan dan pemberdayaan panti asuhan seluruh indonesia. https://kapilerindonesia.com Follow juga IG kita di @kapiler.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Penglihatan Dunia: Menjaga Cahaya Dunia

16 Oktober 2018   13:23 Diperbarui: 16 Januari 2019   16:09 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kapilerindonesia.com -- World Sight Day atau Peringatan Hari Penglihatan Dunia bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebutaan dan gangguan penglihatan sebagai masalah global. Hari penglihatan dunia ini biasa diperingati pada minggu kedua di bulan Oktober, tiap tahunnya.

Peringatan Hari Penglihatan Sedunia itu dimulai sejak 1998 oleh Lions Club International yang kemudian diintegrasi menjadi VISION 2020 di bawah koordinasi World Health Organization (WHO) dan International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB).

Berbagai macam kegiatan digelar untuk memperingati Hari Penglihatan Dunia, khususnya kegiatan seputar kesehatan mata. Pemerintah kota Jakarta Selatan misalnya, yang mengadakan pemeriksaan mata pada anak-anak pada Sabtu (6/10). Pemeriksaan mata diadakan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kenapa hal ini menjadi penting bagi masyarakat dunia? Karena banyak survei menunjukkan hasil bahwa, kebutaan dan gangguan penglihatan memiliki implikasi yang sangat luas. Data menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 4,25% atau 285 juta penduduk dunia mengalami gangguan penglihatan dengan rincian 14% (39 juta jiwa) mengalami kebutaan, dan 86% (246 juta) mengalami low vision atau kurang awas pada 2012.

Adapun di Indonesia terdapat kurang lebih 15 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah matanya. Hasil survey kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 - 2016 di 15 provinsi diketahui bahwa, antara usia 50 tahun ke atas tingkat kebutaan mencapai 3% dan 71% disebabkan karena katarak.

Itulah mengapa menjaga kesehatan mata menjadi hal yang sangat krusial bagi kita semua. Terutama bagi kita warga Indonesia, karena berdasarkan hasil survey di atas, menjadikan Indonesia di urutan ketiga dalam daftar negara dengan tingkat kebutaan paling tinggi di dunia.

Sosialisasi serta pemeriksaan mata rutin menjadi alternatif yang bisa kita lakukan. Demi menjaga kesehatan mata, tidak terkecuali untuk anak-anak di mana pun berada. Termasuk adik-adik kita di panti asuhan. Seperti kegiatan yang sudah disselenggarakan pemerintah kota Jakarta Selatan, pemeriksaan mata bagi anak-anak di daerah Cilandak.

Sudah sewajarnya para pengurus panti dan pemerhati sosial fokus pada kesehatan mata anak-anak, di panti asuhan khususnya. Di mulai dari meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mata, hingga kegiatan pemeriksaan mata bagi adik-adik panti asuhan.

Dalam menjaga kesehatan mata bisa dimulai dengan membiasakan diri mengkonsumsi wortel, bayam, brokoli yang kaya akan antioksidan dan mengandung vitamin A dan C, yang mampu melindungi kornea mata kita.

Karena anak-anak di panti asuhan pun merupakan anak bangsa yang wajib kita jaga kesehatannya, karena nantinya merekalah penerus bangsa ini. Menjaga cahaya pada mata anak-anak panti asuhan, menjadi modal yang berharga agar mereka yang kurang beruntung, terus diberikan cahaya untuk melihat indahnya dunia.

Bersama Kapiler Indonesia, mari berdayakan dan sejahterakan panti asuhan. Panti Go Digital!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun