Aku menatapmu dalam temaramnya sinar baskara
Sembari menata kalimat epifora yang jelita
Gundah tiap kali kumulai untuk merangkainya
Tak bisa berpikir jernih, karna selalu terbayang akan parasmu yang nirmala
Sewaktu-waktu senandika kulakukan
Perihal mengapa sampai bisa ku simpan sebuah perasaan
Yang padahal tak menentu untuk bisa terbalaskan
Rasanya ingin sekali ku melantunkan lagu "Garis Terdepan"
Agar kau sadar akan sebuah kebenaran
Mungkin selanya, segenggam rasa ini tak akan pernah sampai padamu
Mungkin aku hanya dapat memeluk bayangmu yang semu
Dirimu yang hanya bisa kudapatkan dalam khayalan
Menjadi rasa dan harap yang tidak sempat menjadi kenyataan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!