Mohon tunggu...
HUMAS KEMENKUMHAM SULTRA
HUMAS KEMENKUMHAM SULTRA Mohon Tunggu... Penegak Hukum - KANWIL KEMENKUMHAM SULTRA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

INSTANSI PEMERINTAH

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kakanwil Kemenkumham Sultra Hadiri Seminar Forum Sultra Satu

8 November 2022   14:18 Diperbarui: 8 November 2022   14:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Humas Kemenkumham Sultra

Dok. Humas Kemenkumham Sultra
Dok. Humas Kemenkumham Sultra

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara menghadiri pembukaan Seminar Forum Sultra Satu "Satu Untuk Sultra" yang mengangkat tema "Memperkokoh Budaya Untuk Sultra Satu"

Dalam laporan ketua forum Sultra Satu mengatakan alasan mengangkat tema tersebut karena Provinsi Sulawesi Tenggara secara de jure sebagai daerah otonom dan berpisah dari provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan UU no 13 tahun 1964 tanggal 27 April.

Ia menjelaskan, lahirnya Provinsi Sultra adalah melalui perjuangan panjang para pejuang pemekaran. Saat pertama kali sebagai provinsi baru terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Buton dengan ibu kotanya di Baubau, Kabupaten Muna dengan ibu kotanya di Raha, Kabupaten Kendari dengan ibu kotanya di Kendari serta Kabupaten Kolaka dengan ibu kota di Kolaka.

"Dalam perjalanan sejarahnya saat ini sudah menjadi 15 kabupaten dan 2 pemerintah kota. Empat kabupaten saat itu sering disebut sebagai 4 pilar yang mereprsentasikan secara sosiokultural identitas khas Sulawesi Tenggara sekaligus sebagai sumber inspirasi untuk senantiasa mengingat kembali nilai-niali perjuangan para tokoh pemekaran saat itu yaitu tumbuh bekembangnya pembangunan di semua sektor oleh putra- putri Sultra," .

Pembacaan sambutan oleh oleh Gubernur Sultra yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas menekankan, 4 Pilar Bersatu Untuk Sultra. 4 pilar perlu dikembangkan suku Tolaki, Suku Wolio, Suku Muna, dan Bombana. Politik identitas itu tidak baik, tapi terkadang diperlukan untuk tidak menyembunyikan identitas untuk kepentingan tertentu.

Hadir sebagai pembicara, Drs. Rocky Gerung, seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia. Ia merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi yang pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia. Rocky Gerung hadir menggunakan Rocky Gerung menggunakan songkok wolio, baju tolaki.

Selain Rocky Gerung, terdapat pembicara dari berbagai disiplin ilmu seperti Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Prof Dr La Ode Masihu Kamaluddin, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Prof dr Musni Umar. Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu, Pelaku Ekonomi, Habil Marati. Dosen UHO Prof Dr La Niampe, Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Pengusaha Tolaki (Hipti), Rusmin Abdul Gani. Seminar Forum Sultra Satu tersebut akan dimoderatori oleh Dosen UHO Kendari, Dr Yani Taufik dan Dr Bahtiar.

Wakil gubernur berpesan melalui pantun wolio yang memiliki arti untuk mementingkan kepentingan daerah diatas kepentingan Pribadi dan Golongan. Dan akhirnya Pemukulan gong menandakan pembukaan acara seminar Forum Sultra Satu, Satu Untuk Sultra.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun