Hal ini disebabkan oleh perilaku-perilaku masyarakat yang sulit sekali untuk prediksi. Berbeda dengan teori-teori ekonomi yang berasumsi bahwa perilaku masyarakat akan selalu rasional, di dunia nyata, perilaku masyarakat tidak selalu demikian.Â
Apa Kata Para Ahli mengenai Resesi Global 2023?
Seperti kata pepatah lama, jika Anda menempatkan tiga ekonom di dalam satu ruangan, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan empat pendapat.Â
Sebab, sistem keuangan dan ekonomi kita sangat kompleks, sehingga sulit bagi seseorang untuk secara akurat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.Â
Sean Snaith, seorang direktur di University of Central Florida's Institute for Economic Forecasting, menamakan dan menggambarkan peristiwa yang akan kita hadapi sebagai "The Pasta Bowl Recession".Â
Snaith mengatakan bahwa resesi kali ini akan datang secara bertahap dan berakhir secara bertahap pula, seperti mangkuk pasta.Â
Ia juga berpendapat, "The Pasta Bowl Recession" dapat membantu The Fed untuk meredakan inflasi dan mengurangi permintaan di tengah-tengah lambatnya laju rantai pasokan.Â
Beberapa ahli lain di bidang ekonomi percaya bahwa resesi ini tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari economic cycle, yang berfluktuasi di antara ekspansi dan kontraksi.Â
Stephen Miran, mantan penasehat senior di Economic Policy U.S. Department of Treasury, mengatakan bahwa sudah menjadi human nature bagi orang-orang untuk terus mengembangkan usaha dan bisnisnya selama perekonomian menguntungkan.Â
Dan jika terus terjadi, hal ini akan memicu overheating, yang kemudian bisa mengakibatkan resesi.Â
Bagaimana Rumor dalam Perekonomian Memengaruhi Perilaku Masyarakat
Ekonomi bukanlah ilmu pasti. Kita dapat membedakan dengan jelas antara ilmu ekonomi dan fisika. Dengan ilmu ekonomi, kita memulainya dengan asumsi, lalu dibangun sebuah teori. Kemudian teori tersebut didukung dengan fungsi matematika.Â