Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyibak Tabir di Balik Perhelatan Harbolnas: Dopamine atau Candu?

22 Mei 2021   20:05 Diperbarui: 23 Mei 2021   11:55 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena ini dapat ditelaah lebih lanjut dengan adanya konsep loss leader yang juga ditemukan dalam Harbolnas. Sebuah produk loss leader dijual di bawah cost, yang harganya merugikan kepada penjual. 

Strategi ini digunakan untuk mengundang pembeli agar membeli barang lain di toko dengan profit margin yang lebih besar, alias menguntungkan. Untuk belanja online, produk loss leader dapat menarik lebih banyak pembeli untuk membeli produk lain karena ada faktor ongkos kirim.

Platform belanja online memudahkan pembeli untuk menemukan barang yang sama dengan harga berbeda yang disediakan oleh berbagai macam toko. 

Namun, jika seorang pembeli bisa membeli beragam produk dari satu toko, mereka akan lebih memilih untuk membeli dari toko tersebut untuk menghemat ongkos kirim. 

Ada pula beberapa diskon yang baru bisa digunakan saat sudah mencapai harga minimum pembelanjaan (contohnya: "Gratis ongkos kirim, minimum belanja Rp50.000") karena produk loss leader ini tidak mencukupi pembelanjaan minimum.

Melanjutkan Kisah Harbolnas dari Kacamata Pebisnis

Memang benar di balik harga ekstremnya, tetap ada keuntungan yang menunggu bisnis saat manifestasi Harbolnas. Namun, kemudian yang sering dipertanyakan, apakah mengikuti ajang Harbolnas merupakan sebuah fardhu bagi bisnis? Kemudian apakah momen ini mujarab bagi bisnis meningkatkan laba dan penjualannya secara berkelanjutan?

Euforia Harbolnas bisa tercermin dari lonjakan transaksi belanja online setiap tahunnya. Dilansir dari Kompas.com, riset oleh Nielsen Indonesia menunjukkan lonjakan transaksi Harbolnas di tahun 2020 mampu menyentuh Rp11,6 triliun atau naik sebesar 28% dibanding tahun 2019. 

Gelora yang menakjubkan ini seakan menjadi ilham bagi pebisnis memanfaatkan momentum potensial Harbolnas. Namun perlu diingat bahwa memasang harga semiring mungkin tidak menjadi jaminan untuk memenangi ajang ini, mengingat persaingan harga akan menjadi terlampau sengit. Bisnis perlu memahami perilaku belanja konsumen untuk menapis strategi yang tepat.

Sumber : https://www.conversion-uplift.co.uk/
Sumber : https://www.conversion-uplift.co.uk/

Melihat suatu produk yang beken, digunakan oleh semua orang, baik orang terkenal sampai rekan sejawat hingga akhirnya ikut membeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun