Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gejolak Imigran Dunia: Pelajaran untuk Indonesia

8 Mei 2020   16:36 Diperbarui: 8 Mei 2020   16:42 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Britania Raya. Pada 1948, pemerintah setempat memiliki inisiatif untuk mengundang para imigran dari persemakmuran Karibia. Kedatangan para imigran ini dikenal sebagai "Windrush Generation".  

Para imigran disambut dengan sangat baik oleh daratan Britania Raya, tanpa adanya persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Pada dekade ini, kata "imigran" memiliki bobot yang sama dengan penduduk lokal, dan tidak ada sentimen negatif tentang keberadaan mereka.

Namun, kontribusi para pendatang tidak sesuai harapan penduduk lokal. Lima ribu orang ditemukan tidak memiliki tempat tinggal dan pengangguran. 

Berbagai persoalan muncul, seperti konflik mengenai tempat tinggal di London dan Nottingham yang diawali oleh kerusuhan ras yang terjadi di London Utara. Hingga pada dekade 1950-an, sentimen negatif mengenai ras dan imigran mulai muncul, dan berbagai penolakan terus terjadi hingga saat ini. Suatu pertanyaan pun muncul, sebagai tamu yang diundang, apakah ini sepenuhnya salah mereka?

Globalisasi dan Kebangkitan Populisme Dunia

Penolakan kehadiran imigran dunia bukanlah tanpa sebab, salah satunya terdapat andil globalisasi di dalamnya. Hingga saat ini, tatanan ekonomi dan politik berjalan pada pola yang berkesinambungan. 

Bentuk globalisasi ekonomi akan terus berlanjut seiring kemajuan teknologi dan informasi dan perjanjian perdagangan yang terus menurunkan tarif lintas dagang. Demokrasi yang memberi kebebasan berpendapat mulai merambat pada supremasi hukum, dan munculnya dominasi negara kaya karena adanya ketergantungan dan organisasi global yang menjadi acuan kebijakan dan regulator dunia.

Dominasi kebijakan ekonomi liberal seperti regional ekonomi, kartel perdagangan internasional, serta pemotongan pajak ekspor dan impor menuntun adanya reaksi yang masif oleh masyarakat dunia. 

Brexit, kemenangan Donald Trump, dan munculnya partai populis-nasionalis di Eropa menjadi indikasi bahwa populisme telah bangkit kembali dengan bentuk yang berevolusi.  Populisme yang sebelumnya cenderung memiliki karakter nasional kini berubah menjadi bentuk yang lebih internasional. 

Masih berhubungan dengan liberalisme ekonomi dunia, Teorema Stolper-Samuelson menyatakan bahwa terdapat trade-off antara biaya faktor produksi dalam menentukan harga barang Pada perdagangan internasional, meluasnya cakupan pasar menyebabkan meningkatnya persaingan pasar faktor produksi, di mana yang dapat menawarkan harga terendah menjadi pemenang. Kapitalisme untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya menjadi orientasi utama.

Hal ini juga berlaku di pasar tenaga kerja, di mana pasar tenaga kerja yang memiliki standar upah paling rendah lah yang akan memenangi kompetisi. Pada negara berkembang, rendahnya upah membuat banyaknya industri luar negeri yang masuk. Akibatnya terdapat pemain besar baru dalam penawaran tenaga kerja yang memiliki andil cukup besar dalam menentukan upah atau biasa disebut sticky wages price. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun