Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ibu Kota Dipindahkan, Akankah Kesejahteraan Berpindah?

16 Agustus 2019   18:06 Diperbarui: 17 Agustus 2019   03:15 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Sam Herry tampak hendak menggambar mural bertema Mural Islami di Gang Abdul Jabar, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018) sore. Seorang anak perempuan ikut menggambar di dinding tersebut. (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

"Hal ini tentu harus diatasi dengan baik oleh pemerintah demi menciptakan Ibu Kota baru yang layak huni dan berkelanjutan." 

Provinsi DKI Jakarta memiliki sejarah yang panjang sebagai Ibu Kota Republik Indonesia. Nama tertua Jakarta adalah Sunda Kelapa, yang kemudian berganti menjadi Jayakarta ketika berada di bawah kekuasaan Kesultanan Banten. 

Nama Jayakarta pun diganti dengan Batavia ketika kota tersebut ditaklukan dan dikukuhkan menjadi pusat administrasi Belanda oleh VOC di tahun 1621. Akhirnya, nama 'Jakarta'lah, yang muncul saat pendudukan Jepang, yang hingga kini digunakan.

Pemindahan pusat pemerintahan Indonesia merupakan sebuah wacana yang telah terdengar gaungnya sejak era kolonialisme. Setidaknya delapan negara telah mewujudkan wacana ini dan sejumlah negara seperti Filipina, Korea Selatan, dan Mesir tengah merampungkan persiapan untuk melakukan hal yang sama. 

Kali ini, pemindahan tersebut akan segera melepas statusnya sebagai wacana belaka dan bertransformasi menjadi suatu kebijakan yang resmi. Presiden Terpilih Republik Indonesia periode 2019-2024 Joko Widodo, kerap dipanggil Jokowi, telah mengagendakan kebijakan ini di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 atau RPJMN IV. 

Urgensi Kebijakan

Jika dipandang dengan kacamata ekonomi saja, Jakarta dapat dengan mudah dinobatkan sebagai provinsi paling sejahtera. Seperti yang disepakati para ekonom, ukuran kesejahteraan ekonomi yang paling baik adalah produk domestik bruto (PDB). 

Untuk membandingkan kondisi Jakarta dengan 33 provinsi lainnya di Indonesia, maka ukuran yang digunakan adalah produk domestik regional bruto (PDRB), yang mengukur baik total pengeluaran maupun total pendapatan daerah untuk barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. 

Lebih jauh lagi, PDRB dibagi dengan total penduduk suatu daerah untuk menghasilkan PDRB per kapita yang lebih akurat menggambarkan seberapa sejahtera hidup seorang anggota masyarakat di daerah terkait. 

DKI Jakarta adalah salah satu dari dua provinsi yang PDRB per kapitanya menyentuh nominal ratusan juta rupiah sekaligus provinsi dengan PDRB per kapita tertinggi di seantero negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun