Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money

Berpacaran Saat Kuliah, Apakah Bijak Menurut Teori Ekonomi?

3 Desember 2018   18:37 Diperbarui: 3 Desember 2018   19:58 3912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat berkuliah, pasti terdapat tuntutan dari dalam dan luar diri kita untuk berprestasi dan bekerja keras demi masa depan. Kita pun harus mengalokasikan waktu dan energi terbatas yang kita miliki sebijak mungkin, terutama untuk menuntut ilmu. Namun, kuliah bukan hanya sekedar belajar, bukan?

Buku, pesta, dan cinta katanya merupakan slogan yang menyimbolkan kehidupan mahasiswa yang dinamis, kritis, dan bebas. Kebutuhan mahasiswa sebagai makhluk sosial juga harus dipenuhi dengan pesta dan selebrasi. Selain itu, insting manusia yang tertarik untuk berpasangan dengan manusia lainnya juga tidak dapat dihindari.

Dalam berpesta atau nongkrong bersama teman, secara relatif, waktu yang dialokasikan dan energi yang dikorbankan jumlahnya tidak signifikan dan bersifat lebih fleksibel. Akan tetapi, berpacaran dapat membutuhkan komitmen yang jauh lebih besar dengan pengorbanan waktu dan tenaga yang lebih signifikan. 

Menimbang terbatasnya sumberdaya yang tersedia, adanya kebutuhan mahasiswa untuk berprestasi, dan kemampuan setiap manusia yang berbeda-beda untuk mengoptimalkan penggunaan waktu, apakah berpacaran saat berkuliah merupakan keputusan yang bijak?

Dengan menggunakan pendekatan ilmu ekonomi, kajian ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Perlu diketahui bahwa analisis disini akan berasumsi bahwa berpacaran dan belajar sifatnya mutually exclusive karena ketidakefektifan yang akan terjadi jika melakukan keduanya dan kecilnya kemungkinan bahwa pacar kita juga merupakan pasangan belajar yang sesuai. 

Asumsi lainnya adalah bahwa dalam berpacaran, kita akan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi pasangan kita dan menginginkan hubungan tersebut untuk bertahan selama mungkin.

Opportunity costs dalam berpacaran

Sebelum membahas tentang berpacaran itu sendiri, perlu diidentifikasi terlebih dahulu kesempatan yang terlewatkan (biaya kesempatan) jika berpacaran. Dalam berpacaran, waktu yang perlu kita alokasikan untuk memberi perhatian kepada pacar seharusnya bisa kita gunakan untuk belajar lebih banyak ataupun bekerja paruh waktu. Terlebih lagi, berpacaran juga dapat mengalihkan perhatian kita ketika sedang berada pada waktu produktif . 

Nyatanya, ini adalah alasan dibentuknya sekolah yang dikhususkan untuk gender tertentu dengan banyaknya studi yang mendukung bahwa performa akademis maupun non-akademis setiap gender menjadi lebih baik jika dipisahkan (Symth, 2012) .

Selain itu, biaya peluang berpacaran dengan seseorang adalah berpacaran dengan orang lain yang lebih cocok dengan kita. Banyak hubungan yang awalnya terlihat sangat menjanjikan namun tetap putus pada akhirnya karena ketidakcocokan yang awalnya tidak terlihat dan perubahan sifat yang tidak dapat diprediksi. Tetapi tetap saja kita terus mencari pasangan yang baru setelah putus dari sebuah hubungan, karena menemukan cinta sejati merupakan keuntungan yang tidak ternilai. Namun, pertanyaannya adalah apakah ini resiko yang harus diambil saat masih berkuliah dengan tuntutan akademis yang tinggi?

Hasil investasi bergantung pada kualitas investasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun