Mohon tunggu...
Kanisius Kami
Kanisius Kami Mohon Tunggu... -

Aku apa adanya..... Aku ada apanya..... Aku ada dan berada.... Semoga berguna bagi sesama....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyambut Perhelatan Internasional “Tour de Flores”

24 Februari 2016   02:09 Diperbarui: 24 Februari 2016   11:05 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Explore The Amazing Land - florestourism.com"][/caption]Ketika pertama kali mendengar rencana digelarnya event tahuan “Tour De Flores”, pikiran saya menggelayut jauh. Lamunan saya langsung mengarah pada salah satu negara yang pernah saya kunjungi, yakni Thailand (Bangkok). Hilir-mudik dan seliweran para wisatawan menjadi objek lamunan saya.

Saat menginjakkan kaki pertama kali di Bangkok Agustus 2014 yang lalu, saya terkesima ketika memasuki ruangan imigrasi di Bandara Don Mueang (Bangkok). Antrian di belasan loket untuk vereifikasi keimigrasian dipenuhi ratusan wajah asing dan hampir tak terlihat wajah penduduk lokal (Thai People). Meski tidak tahu persis asal negaranya, dari warna kulit dan postur tubuhnya saya tahu pasti mereka datang dari Eropa, Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Tidak hanya orang dewasa, remaja dan anak-anak kecil juga terlihat penuh sesak.

Pemandangan yang lebih mencengangkan lagi terlihat di Bandara Internasional Suvarnabhumi (Bangkok). Hilir-mudik ribuan wajah asing yang datang dan hendak pergi dari negara itu terlihat jelas di bandara ini. Konstruksi bandara yang terbuka (tidak disekat) untuk semua loket kedatangan dan penerbangan ke seluruh dunia memungkinkan kita dapat menyaksikan dengan jelas kesibukan bandara yang penuh sesak dengan para pelancong itu.

Hilir-mudik ratusan bahkan ribuan pelancong mancanegara sungguh terasa ketika saya mengunjungi beberapa objek wisata di Bangkok seperti wisata budaya (religi) Wat Arun (Candi Budha) dan Wat Pho (Candi Budha Berbaring), wisata belanja dan kuliner di Siam Paragon, wisata alam (wisata air) Chao Phraya dan wisata hiburan Petpong.

Kembali ke Tour De Flores. Misi Tour De Flores untuk mengangkat pariwisata Flores ke pentas dunia dan visinya untuk mempromosikan dan mengangkat pariwisata Flores, mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata prioritas, mendukung Flores Tourism Authority (FTA), mengajak masyarakat Indonesia dan dunia mengunjungi destinasi wisata Flores melalui balap sepeda berskala internasional, mengajak masyarakat dunia menyaksikan aneka atraksi musik, tari dan budaya Flores bagi saya sungguh merupakan visi dan misi yang sangat mulia.

Terlepas dari bagus-tidaknya pelaksanaan event ini ke depan, bagi saya event ini merupakan tonggak baru dan titik start untuk mengangkat pariwisata Flores yang sangat eksotik itu ke pentas dunia. Saya patut berbangga dan berterima kasih kepada para inisitor event penting dan besar ini.

Dalam tulisan sederhana ini saya tidak membahas rencana pelaksanaan event ini. Saya lebih tertarik untuk melihat dampak yang akan timbul dari event ini dan apa yang mesti dilakukan masyarakat Flores termasuk pemerintahan daerah untuk menyambut event ini serta meletakkan landasan yang tepat untuk pengembangan pariwisata dan pengembangan sektor-sektor lain sebagai dampak yang ditimbulkan oleh event ini.

Dampak yang Bakal Timbul

Mungkin saya terlampau optimis, tapi saya yakin event tahunan ini akan membawa dampak yang luar biasa baik langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung antara lain:

Pertama, mulai dikenalnya Flores dengan segala keunikan dan keindahannya oleh para peserta Tour De Flores yang menurut informasi datang dari Eropa, Amerika, Afrika, dan dari negara-negara di Asia. Trayek 743 km dari Larantuka hingga Labuan Bajo yang terbagi dalam 5 etape memberikan tantangan tersendiri bagi para peserta lomba. Jika trayek ini menjadi trayek favorit mereka, akan terjadi peningkatan peserta pada tahun-tahun berikutnya.

Kedua, membanjirnya kunjungan ke Flores baik dari dalam maupun luar negeri untuk menyaksikan perhelatan ini. Kunjungan diharapkan terus meningkat tiap tahun seiring dengan terus meningkatnya peserta lomba balapan sepeda internasional ini.

Ketiga, suskesnya penyelenggaraan lomba tahunan ini memberikan efek bola salju terhadap meningkatnya sebaran informasi tentang event ini dan keeksotisan alam dan budaya Flores ke penjuru dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun