Program uang rupiah digital merupakan program yang cukup efisien dalam memantau keuangan karena pemerintah dapat langsung mengawasi langsung tingkat inflasi di Indonesia, memudahkan pemberian insentif langsung kepada masyarakat, dan memudahkan pembuatan kebijakan moneter ekonomi yang dampaknya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Sebagai contoh banyak tenaga kerja Indonesia di luar negeri, saat mereka mencoba untuk mengirim uang kepada keluarga di Indonesia hambatan yang terjadi ialah proses transaksi yang membutuhkan waktu dan biaya perantara yang tidak murah. Apabila uang rupiah digital dimanfaatkan dengan baik maka mereka dapat dengan mudah melakukan transfer kepada keluarga tanpa perantara dengan cepat serta efisien sehingga mempercepat proses transaksi.
Dengan uang rupiah digital, pemerintah juga dapat memberikan bantuan insentif secara langsung kepada masyarakat tanpa melalui pihak ketiga. Berdasarkan beberapa kasus banyak terjadi penyimpangan saat proses pendistribusian bantuan tersebut terjadi seperti kasus korupsi bansos, korupsi dana BLT oleh pejabat, dan berbagai kasus korupsi lainnya.
Kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat tersebut terjadi dikarenakan bantuan tersebut tidak tepat sasaran kepada masyarakat dan perantara yang kurang amanah. Selain itu didukung pula dengan sistem pendistribusian bantuan ekonomi yang tidak termonitor secara langsung. Akibatnya mudah terjadi penyelewengan.
Dengan peran uang rupiah digital maka pemerintah memiliki kendali untuk mengatur subsidi, bansos, keringanan pajak bahkan beasiswa menjadi lebih mudah dan tepat sasaran pada pihak yang berhak menerima dikarenakan langsung dilakukan dari pihak pertama tanpa perantara. Alhasil peluang untuk korupsi dapat dicegah dan bantuan ekonomi pun sesuai dengan perencanaan.
Bank Indonesia (Bank Sentral) juga akan lebih cepat dan efektif dalam menetapkan berbagai kebijakan moneter. Hal tersebut didukung dengan sistem terpusat dari controlling uang rupiah digital tersebut. Dengan sistem terpusat pemerintah juga lebih efisien dalam mengawasi tingkat inflasi negara sehingga kestabilan ekonomi juga dapat terjaga.
Bagaimana Nasib Uang Kartal atau Uang Cash Apabila Uang Rupiah Digital Dijalankan?
Nailul Huda seorang ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan bahwa penggunaan uang kartal atau uang cash juga akan tetap dijalankan.Â
Uang rupiah digital hanya menjadi satu dari sekian alternatif pembayaran yang ada di Indonesia sehingga harapannya masyarakat Indonesia dapat bertransaksi lebih mudah. Seperti yang kita ketahui bersama untuk beralih dan mengikuti transformasi dari satu era ke era yang lain diperlukan waktu. Tidak semua masyarakat Indonesia dapat dengan cepat beradaptasi dengan "revolusi digital" tersebut.
Oleh karena itu, penulis berpendapat mungkin hal tersebut menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk terus memberlakukan uang kartal atau uang cash. Apabila uang rupiah digital langsung dijalankan di Indonesia maka masyarakat Indonesia yang sulit beradaptasi dengan digitalisasi akan kelabakan. Selalu membutuhkan waktu untuk segala perubahan.
Negara Yang Menjalankan Uang Rupiah Digital