Mohon tunggu...
Kania Sabina Dwiyanti
Kania Sabina Dwiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Seorang mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember yang tertarik untuk mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Uang Rupiah Digital Memperlancar Kebijakan Moneter?

13 Maret 2023   23:58 Diperbarui: 14 Maret 2023   00:03 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Beberapa bulan lalu BI atau Bank Sentral mulai membuat rencana Proyek Garuda untuk mengembangkan uang rupiah digital. Diketahui uang rupiah digital tersebut menggunakan teknologi blockchain. 

Singkatnya blockchain dapat dikatakan sebagai buku besar yang berguna untuk mencatat transaksi secara digital. Blockchain sendiri memiliki dua jenis yakni private blockchain dan public blockchain.

Apa Itu Uang Rupiah Digital? Bagaimana Perbedaannya Dengan Uang Elektronik di Bank Umum dan Dompet Digital?

Uang rupiah digital merupakan uang jenis baru yang jaringan keuangan tersebut terpusat langsung dengan Bank Sentral. Saat ini BI masih mengusahakan untuk meresmikan penggunaan uang digital tersebut. 

Harapannya penggunaan uang rupiah digital dapat diakses dan digunakan oleh seluruh warga Indonesia dimanapun mereka berada selama mereka memiliki handphone. Masyarakat juga dapat melakukan transfer kepada siapapun dengan cepat dan tanpa persyaratan yang memusingkan.

Pada dasarnya di Indonesia sendiri tidak semua warganya telah menggunakan alat pembayaran digital, baik uang elektronik dari Bank-Bank yang ada di Indonesia ataupun dompet digital yang disediakan oleh beberapa perusahaan tertentu seperti Dana, Ovo, Gopay, dan lain sebagainya. 

Uang rupiah digital akan menjadi salah satu opsi pembayaran tambahan bagi warga Indonesia dan dapat dijadikan solusi dari permasalahan sistem pembayaran serta infrastruktur keuangan yang belum efisien di Indonesia.

Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan alat pembayaran tradisional yang kurang efisien. Berbeda dengan area perkotaan yang sudah mulai mengalami digitalisasi sehingga mulai terbiasa menggunakan alat pembayaran digital. Alasan lain BI mencanangkan program tersebut ialah meskipun telah banyak lembaga-lembaga yang membuat pembayaran digital, data digital dari setiap lembaga tersebut terpisah dan sulit untuk dimonitoring.

Akibatnya ketika pemerintah mencoba membuat kebijakan ekonomi atau kebijakan moneter memerlukan waktu untuk memproses kebijakan tersebut untuk segera direalisasikan. Seperti yang kita ketahui terdapat alur dalam membuat kebijakan yakni kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia tersebut tidak langsung dikerjakan namun menunggu bank-bank umum untuk bergerak.

Jadi uang rupiah digital merupakan salah satu alternatif pembayaran yang dapat digunakan dengan mudah dan termonitoring oleh satu lembaga saja dengan sistem private blockchain oleh Bank Indonesia (Bank Sentral). Berbeda dengan uang elektronik dan dompet digital yang dipantau oleh masing-masing lembaga terkait saja.

Kelebihan Program Uang Rupiah Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun