Berkomunikasi Melalui Tulisan

Berkomunikasi tidak hanya melalui lisan, tetapi dapat berupa tulisan. Tidak dapat dipungkiri, meskipun zaman sudah sangat modern tetapi kegiatan menulis masih menjadi keahlian yang diminati oleh masyarakat. 

Terlepas dari jenis apa tulisan yang di pilih, semua merupakan salah satu cara berkomunikasi antara penulis dan pembaca. Salah satu contohnya adalah puisi. Penulis berusaha menyampaikan maksud serta keadaan tertentu kepada pembaca dengan rangkaian kata yang indah. Sedangkan pada artikel, penulis berusaha menyampaikan maksud serta keadaan tertentu dengan bahasa yang lebih baku. 

Selain itu, tanpa disadari semua masyarakat selalu menggunakan komunikasi tulisan pada kehidupan sehari-hari nya. Sms atau pesan chat melalui berbagai media sosial sudah sangat umum digunakan. Hal tersebut adalah salah satu bukti bahwa setiap orang sering melakukan komunikasi melalui tulisan. Akan terjadi beberapa perbedaan ketika seseorang berkomunikasi secara lisan dan berkomunikasi secara tulisan. 

Pada komunikasi lisan, lawan bicara akan mengetahui ekspresi wajah serta intonasi berbicara lawan nya sehingga pesan atau perasaan yang ingin disampaikan lebih jelas. Namun, ketika dilakukan komunikasi melalui tulisan biasanya lawan bicara tidak akan tahu bagaimana ekspresi serta intonasi yang dilakukan. Tidak menjadi masalah pada beberapa jenis tulisan, tetapi pada sebagian tulisan mampu membuat kesalahpahaman kedua belah pihak.  Kesalahpahaman saat berkomunikasi secara tulisan sering terjadi pada SMS atau pesan chat media sosial.

Etika dalam berkomunikasi melalui tulisan tidak jauh berbeda dengan berkomunikasi secara lisan. Tidak boleh menyinggung lawan bicara serta tidak menjelek-jelekkan suatu pihak harus tetap dijalankan, yang berbeda hanya bentuk serta media yang digunakan saja.