Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ivana Lie Ing Hoa

1 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 1 Juni 2021   07:22 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi apa mau dikata, Ivana adalah seorang Tionghoa. Ia memang mendapatkan keleluasaan untuk mengembangkan prestasinya karena negara membutuhkan itu untuk keharuman bangsa dan negara dan tentu saja untuk menambah catatan keberhasilan pembangunan yang dijalankan oleh rejim itu. Tapi kewarganegaraan adalah persoalan lain.

Ivana mungkin bisa menangis untuk kedua kalinya jika dia memperhatikan betapa mudahnya dalam 2 dekade ini pemerintah mengabulkan permohonan naturalisasi yang diajukan (direkomendasi) PSSI hanya karena punya darah Indonesia, meski berbahasa Indonesia saja masih terbata-bata. 

Naturalisasi  juga diberikan kepada pemain yang tidak punya darah Indonesia, tidak dilahirkan di Indonesia bahkan sudah di ujung usia dalam karir sepakbolanya. Sampai hari ini sangat sulit untuk membuktikan bahwa program naturalisasi yang dilakukan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan prestasi Timnas Sepakbola kita.

Terlepas dari sikap emosionalnya saat sesi penghormatan pemenang itu, Ivana tidak menyesali nasibnya. Ia terima itu sebagai sebuah kenyataan. Ia tidak berhenti berjuang untuk Indonesia negeri yang sangat dicintainya. 

Padahal jika saja ia mau, bisa saja pindah ke negara lain seperti yang dilakukan Mia Audina, adik angkatannya di Pelatnas yang berkewarganegaraan Indonesia yang berpindah kewarganegaraan ke Belanda. Banyak negara yang akan dengan senang hati memberikan kewarganegaraan kepadanya. 

Singapura misalnya, secara terang-terangan menawarinya kewarganegaraan. Namun  Ivana tidak melakukan itu. Bukan karena ia sudah kaya dari bulutangkis. Meski sebagai pebulutangkis andal, penghasilannya tidak seberapa besar. 

Kala itu, prize money yang diperolehnya dari sebuah kejuaraan dikumpulkan oleh PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan membaginya untuk seluruh anggota pelatnas. Namun ia tak bisa pindah ke lain hati. Ivana cinta mati untuk Indonesia.

Status kewarganegaraan Indonesia yang akhirnya kemudian ia terima di akhir 1982, bukan menjadi alasan utama ia untuk terus mengharumkan nama Indonesia. Ia ingin membuktikan bahwa seorang yang memiliki nama Lie Ing Hoa adalah putri Indonesia sejati dan menjadikan Indonesia tempat dimana ia dilahirkan sebagai satu-satunya tanah tumpah darahnya yang akan dia bela mati-matian. 

Bersama Christian Hadinata, ia menjadi pemain Asia pertama yang menjuarai Ganda Campuran All England. Bersama Christian pula ia merebut titel Juara  Dunia 1985 nomor ganda campuran. Di nomor tunggal putri ia menembus semifinal All England 1981 dan merebut gelar juara Indonesia open 1985. Ia terus bermain bulutangkis untuk Indonesia sampai kemudian usia tak lagi berpihak kepadanya. 

Puluhan gelar prestisius ia koleksi selama karirnya. Tahun 1990 ia pensiun sebagai pebulutangkis, kemudian bergabung dengan Djarum Foundation dalam pembinaan bibit-bibit baru pebulutangkis. Totalitasnya kepada bulutangkis adalah bukti kecintaannya yang tidak berbatas kepada Indonesia.

Ivanna Lie Ing Hoa hanyalah satu dari jutaan keturunan Tionghoa yang menjadikan Indonesia satu-satunya negeri yang dicintainya. Saya meyakini itu. Bagaimana dengan saya? Sebagai seorang yang mengaku pribumi, bumiputera dan WNI asli, adakah kecintaan saya kepada Indonesia sebesar kecintaan mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun