Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

2 Kartini Siap Ngadu Geulis di Pilkada Kabupaten Bandung

24 Agustus 2020   10:07 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:15 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 4 Juni 2020 saya menulis artikel Kompasiana berjudul : Sabilulungan Membangun Kabupaten Bandung "Manggung jeung Nanjung".  Pada akhir artikel tersebut saya menulis : "Adakah Kartini Kab. Bandung yang berani tampil dan mampu memimpin Kabupaten Bandung sebagai bupati ?"

Lewat pertanyaan itu saya ingin menantang perempuan-perempuan hebat Kabupaten Bandung untuk berani tampil. Ini sebuah tantangan serius.  Kenapa berani tampil ?

Berani tampil adalah persoalan klasik yang selama ini menjadi "penghambat" Urang Sunda untuk berprestasi dalam ruang publik. Tidak hanya untuk kaum perempuan, tapi Urang Sunda secara keseluruhan. Tentu ini bukan stereotif yang sesungguhnya, meski secara faktual mewarnai kehidupan Urang Sunda. Tulisan ini tidak akan mengulas lebih jauh lagi tentang stereotif ini.

Sebagaimana saya tulis dalam artikel di atas, sejauh ini dalam 380 tahun usianya Kabupaten Bandung sudah dipimpin oleh 25 Bupati. Pasca kemerdekaan, secara berturut-turut selama 50 tahun Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati dengan latar belakang tentara. Baru kemudian Bupati yang ke 25 berasal dari kalangan sipil dan generasi muda. Masyarakat Kabupaten Bandung dikenal pluralis sehingga bisa menerima "orang luar" provinsi menjadi Bupati. Maka yang belum adalah kaum perempuan.

Bukanlah hal yang ringan memimpin Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 1.767,96 km dan jumlah penduduk 3.775.279 jiwa (2019). Maka menjadi menarik jika kaum perempuan berani tampil sebagai kepala daerah.

Saya sangat bersyukur bahwa saat ini setidaknya sudah ada 2 Kartini yang menyatakan kesiapannya untuk mengikuti kontestasi pilkada Kabupaten Bandung tahun 2020. Ini seperti menjawab tantangan saya. Bagi saya ini sangat membanggakan, karena keduanya hampir dipastikan tidak akan berhenti sebagai balon (bakal calon) saja, tetapi akan berlanjut sebagai Calon-calon yang diusung partai-partai politik.

Kedua Kartini itu adalah Kurnia Agustina dan Yena Iskandar Ma'soem. Sebenarnya masih ada satu nama lagi yakni Dina Lorenza, namun nama terakhir ini kemungkinan berhenti hanya sebagai balon. Maka "ngadu geulis" tidak akan terelakan, terlepas dari masih ada satu bakal calon lain yang juga sangat besar kemungkinan akan masuk ke tahap kontestasi, yaitu Dadang Supriatna.

Ngadu geulis antara Kurnia Agustina (Teh Nia) dan Yena Iskandar Ma'soem (Teh Yena), juga jika Dina Lorenza masuk menjadi Calon, benar-benar sangat menarik. Baik Teh Nia maupun Teh Yena, membawa aura kecantikan wanoja priangan. Ini sedikit mengobati atas tidak pernahnya  mojang priangan yang memiliki  "kecerdasan" lebih tampil dalam kontes Putri Indonesia atau Miss Indonesia. 

Keduanya sama-sama muda dan sebaya. Teh Nia kelahiran 7 Agustus 1973, sedangkan Teh Yena kelahiran 12 Nopember 1973. Keduanya juga lulusan pendidikan tinggi, yang menunjukkan tingkat intelektualitas yang sepadan.

Tapi tentu saja, kontestasi pilkada tidak melulu persoalan "kageulisan" dalam makna di atas. Kedua Kartini harus "ngadu geulis" dalam konteks pertarungan politik yang multi dimensi. Geulis secara pisik, tentu menjadi nilai lebih. Tapi menjadi tidak berarti ketika kageulisan dari keduanya sepadan. Hanya yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya yang akan menentukan siapa dari kedua Kartini ini yang lebih unggul.

Pengalaman dalam dunia politik dan pengalaman lainnya merupakan nilai lebih bagi keduanya. Teh Yena merupakan anak pertama dari pengusaha Nanang Ma'soem (alm) dan memimpin PT Ma'soem Generasi Utama yang mengelola apotik dan klinik kesehatan yang tersebar di berbagai penjuru Kabupaten Bandung. Dia juga adalah Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung. Di Bidang politik Teh Yena adalah kader PDIP tulen. Ia termasuk dalam Tim Pemenangan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun