Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Baper, Mati Kutu, Berhenti Menulis, Gara-gara Baca Kompasiana

10 Juli 2020   17:52 Diperbarui: 10 Juli 2020   17:55 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelajah, mengunjungi artikel-artikel dari sahabat-sahabat kompasiana ternyata asyik juga. Membacanya dengan seksama, mencatat inspirasi yang didapat, memberi rating dan membubuhkan komentar. Hanya itu yang dilakukan. Membaca, membaca dan membaca lagi (bukan menulis, menulis dan menulis lagi hehehe).

Saya baca semua artikel yang hadir di depan mata, tidak peduli ditulis oleh mereka yang sudah menulis ratusan bahkan ribuan tulisan, atau dari mereka yang baru menulis belasan artikel.

Dari situ ada kebiasaan baru yang muncul. Kebiasaan mencatat. Mencatat apapun yang menarik dari artikel yang dibaca. Bisa berupa kalimat-kalimat motivasi, kata-kata indah, pengetahuan baru atau inspirasi.

Dengan aktifitas berkunjung itu, saya juga bisa “berinteraksi” dan “bersilaturahmi” dengan sahabat-sahabat Kompasianer. Sebuah “nilai lebih” dari Kompasiana.

Hasil  membaca dan mencatat dari penjelajahan saya, kemudian menjadi bahan untuk mereview tulisan-tulisan saya. Saya baca kembali satu per satu.

Dalam hal membaca kembali tulisan-tulisan sendiri, saya harus memposisikan diri saya sebagai orang lain. Orang lain yang sudah banyak makan asam garam di dunia penulisan, atau orang lain yang baru belajar menulis. Ini tidak mudah untuk dilakukan. Subjektifitas sebagai “aku” kerap mengganggu. Menghalangi objektifitas dalam menilai.

Oleh karena itulah saya sampai kepada kesimpulan bahwa kualitas karya kita, berbobot atau tidak, bermanfaat atau tidak, sangat ditentukan oleh persepsi dari pembacanya. Kita tidak bisa menilai sendiri kualitas dari karya kita.

Yang bisa dilakukan adalah mengukur sejauh mana karya-karya kita dalam memenuhi kriteria-kriteria dan norma-norma umum yang berlaku dalam sebuah karya tulis. Ketika hal-hal itu, tidak bisa saya penuhi, saya tidak boleh berharap karya saya akan memberikan manfaat bagi pembacanya.

Di luar itu, saya juga harus menyadari bahwa saya tidak merasa nyaman untuk mengulas hal aktual yang menyangkut seseorang secara personal. Saya belum bisa memisahkan antara pandangan objektif dengan human interest dari diri saya.

Demikian pula dengan gagasan menulis sebagai passion sebagaimana ditulis oleh banyak sahabat Kompasianer,  ke depan saya harus memilih apakah akan menjadi penulis generalis ataukah spesialis. Dalam konteks inilah untuk sementara waktu saya lebih memilih untuk menulis tema-tema yang pernah menjadi pengalaman saya pribadi. Sebuah langkah cari aman, hehehe …

Pada titik ini, bertepatan dengan 3 bulan berkompasiana, terlepas dari kualitas tulisan-tulisan saya, saya bersyukur atas pencapaian saya secara kuantitatif. 100 artikel dalam 11 minggu pertama, adalah pencapaian yang luar biasa bagi saya. Saatnya bagi saya untuk mulai berorientasi kepada kualitas. Menghasilkan karya yang memberikan manfaat berupa kebaikan, setidaknya tidak memberikan dampak negatif, bagi pembacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun