Mohon tunggu...
Kang Toha
Kang Toha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nasihat Jalaluddin Rumi agar Hidup Menjadi Lebih Bermakna

28 Desember 2017   15:20 Diperbarui: 28 Desember 2017   15:23 1621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada kesempatan kali ini kang toha akan menyaikan nasihat jalaluddin rumi kepada para Kompasiana, langsung saja, simak ulasannya...Keadaan Jiwa dan Pikiran Ada Hanya Karena Allah (Mahabbah)Pertama, menurut Iqbal, Rumi mengajarkan bahwa masyarakat tidak dapat didorong menjadi aktif tanpa apa yang disebut sukr dan junon, yaitu keadaan jiwa dan pikiran (state of mind) yang meliputi rasa mabuk kepayang dan anthusiasme ketuhanan. Sebagai keadaan jiwa dan pikiran yang menguasai diri seseorang, keduanya timbul dari dorongan cinta yang kuat sehingga seseorang menjadi berani menggapai sebuah cita-cita walau harus menempuh berbagai kesukaran serta menuntut pengurbanan diri.Moral Tangguh dan Spiritual yang TinggiKedua, pada zaman modern ini begitu banyak orang yang lupa bahwa jiwa dan ruhani sebenarnya lebih penting dari benda benda. Rumi mengajarkan bahwa pikiran tidak bermanfaat apabila tidak didasari spiritualisme. Suatu masyarakat tidak pula memiliki sendi-sendi kehidupan sosial dan politik yang kuat apabila tidak memiliki moral yang tangguh dan spiritualisme yang tinggi.Mempelajari Nilai-nilai Keruhanian dan Mempelajari Hubungan Agama dan Politik (Politik Islam)Ketiga, Rumi senantiasa mengingatkan bahwa masyarakat yang sedang mengalami krisis yang multi dimensi perlu mempelajari kembali nilai-nilai keruhanian dari agama, bukan hanya bentuk formal peribadatannya, aspek legalistik formal dan bentuk doa-doanya. Rumi juga mengingatkan agar manusia mau mempelajari betapa pentingnya hubungan agama dengan politik. Di sini sang sufi berbicara tentang politik Islam, bukan tentang Islam politik. Islam politik adalah upaya menjadikan Islam sebagai kendaraan politik untuk mencapai tujuan tertentu di bidang politik, seperti meraih kedudukan dukungan massa dan mencapai kekuasaan. Setelah kekuasaan diperoleh maka massa pendukungnya pun segera ditinggalkan. Politik Islam adalah sebaliknya, ialah bagaimana melakukan kegiatan politik dan menjalankan kekuasaan berdasarkan moral Islam yang mengutamakan keadilan. Dalam bukunya Javid Namah, Iqbal mengecam para cendekiawan Muslim yang sebagian besar acuh tak acuh terhadap pembinaan pribadi dan pendidikan umat. Sedangkan umat Islam dibiarkan miskin, bodoh dan terbelakang, serta jahil terhadap hakikat sebenarnya dari ajaran agama dan kebudayaan Islam.

Bersanbung...

Untuk mengetahui kelanjutan dari nasihat Jalaluddin rumi, silahkan kunjungi:

Nasihat Jalaluddin Rumi agar Hidup Menjadi Lebih Bermakna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun