Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.
Seri 35: Lampion yang Padam dan Harapan yang Hilang
Setelah mengembalikan keharmonisan di kuil lonceng, Haruka tiba di sebuah desa yang mengadakan festival lampion setiap tahun. Setiap lampion di desa itu, yang dulunya memancarkan cahaya terang, kini padam dan tidak bisa menyala. Lampion-lampion itu tidak rusak secara fisik, tetapi mereka tidak bisa lagi mengeluarkan cahaya. Penduduk desa percaya festival mereka dikutuk, dan harapan mereka terancam hilang.
Ketika Haruka tiba, dia tidak merasakan energi kebencian atau kutukan. Sebaliknya, dia merasakan energi keputusasaan dan kelelahan yang mendalam. Haruka menyadari bahwa lampion-lampion itu adalah wadah spiritual yang hidup dari harapan dan sukacita dari orang-orang yang merayakannya. Namun, seiring waktu, desa itu dilanda berbagai masalah---panen gagal, penyakit, dan kemiskinan---yang membuat penduduknya kehilangan harapan. Mereka terus mengadakan festival itu karena tradisi, tetapi hati mereka kosong. Lampion-lampion itu tidak bisa bersinar karena mereka tidak lagi merasakan harapan yang tulus.
Haruka tahu dia tidak bisa memaksa lampion itu untuk menyala. Dia harus membantu penduduk desa untuk menemukan kembali harapan mereka. Haruka memanggil seluruh penduduk desa dan meminta mereka untuk membawa satu barang yang mereka anggap paling berharga, bukan untuk persembahan, tetapi untuk dibagikan dengan orang lain.
Satu per satu, mereka membawa barang-barang kecil, seperti mainan anak-anak, buku cerita, atau alat musik. Mereka duduk di depan lampion yang padam, dan mulai berbagi. Mereka berbagi makanan, cerita, dan tawa. Mereka menciptakan kembali momen-momen sukacita yang telah lama hilang.
Secara ajaib, ketika mereka mulai berbagi, salah satu lampion mulai berkedip-kedip, dan akhirnya menyala dengan cahaya yang redup. Ketika mereka terus berbagi dan tertawa, satu per satu lampion yang lain mulai menyala, tidak dengan cahaya yang sangat terang, tetapi dengan cahaya yang hangat dan tulus. Lampion-lampion itu bersinar bukan karena sihir, tetapi karena harapan yang telah kembali ke dalam hati mereka.
Haruka tersenyum, karena ia telah membuktikan bahwa terkadang, satu-satunya cara untuk mengembalikan cahaya ke dalam kegelapan adalah dengan berbagi sukacita yang kita miliki.
Apa yang akan Haruka temui di petualangan selanjutnya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI