Mohon tunggu...
MUSHOFA
MUSHOFA Mohon Tunggu... Guru - KHODIM PP. DAARUL ISHLAH AS-SYAFI'IYAH TANAH BUMBU KALSEL

Hobby Baca Buku-Buku Islami Klasik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pakaian = Simbol Identitas

16 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 16 Desember 2022   09:35 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      dok.pri

Pakaian = Simbol Identitas

Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Al-A'raf/7:26

Artinya:

"Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat."

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

. : . :

Artinya:

"Barangsiapa memanjangkan pakaiannya karena sombong, maka pada hari kiamat nanti Allah tidak akan melihat kepadanya". Mendengar hal itu, Abu Bakar bertanya: "Sungguh sarungku terkadang terjulur. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu bukanlah termasuk dari mereka"(HR. Ahmad dan Bukhari)[1]

  

Pakaian adalah alat untuk menutup aurat. Agama telah mengatur aurat sedemikian rupa. Terlepas dari perdebatan ulama fiqih, secara umum telah disepakti, untuk laki-laki auratnya yang wajib ditutupi adalah diantara pusat sampai lutut. Sementara perempuan seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Di samping pakaian ini berfungsi sebagai penutup aurat, pakaian juga menambah keanggunan, kegagahan, kecantikan bagi pemakainya. Maka setiap daerah biasanya mempunyai pakaian adat dan budaya yang sesuai dengan kearifan lokal. Dalam hal ini pakaian menjadi karakter dan ciri khas darimana orang itu berasal. Apalagi di Indonesia yang terdiri dari 1.340 suku bangsa. Tiap-tiap mereka mempunyai pakaian adat setempat. Terlepas dari aturan syariat yang jelas tiap suku pasti mempunyai ukuran standar kepantasan dalam berpakaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun