Mohon tunggu...
kangsamad
kangsamad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membongkar Injil

20 Juli 2010   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:44 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_199113" align="alignleft" width="183" caption="Membongkar INJIL?"][/caption] Terdapat banyak hal yang menimbulkan ketidaksepakatan diantara berbagai aliran di dalam kekristenan, tetapi ketika berbicara tentang INJIL, semua mempunyai kesepakatan yang sama tentang hal ini. Dan memang INJIL lah yang menjadi dasar yang sejati para pengikutnya.(Lih. INJIL vs Bukan INJIL).

Kristus tidak membawa agama, tetapi menghadirkan Kerajaan Allah. Kerajaan yang memerintah secara rohani orang-orang yang menjadi milik kepunyanNya. Tepat seperti apa yang diungkapkan Napoleon : “Ia meminta hati manusia; Ia akan memilikinya sepenuhnya. Ia menuntutnya secara tidak bersyarat; dan seketika itu juga tuntutannya dipenuhi. Ajaib! Tanpa memerdulikan waktu dan ruang, jiwa manusia, beserta segala kekuatan dan kemampuannya, menjadi tawanan bagi kerajaan Kristus. Semua orang yang dengan tulus percaya kepada-Nya. Fenomena itu tidak terselami; hal itu sepenuhnya berada di luar cakupan kemampuan kreatif manusia. Waktu, sang perusak yang hebat, tidak berdaya memadamkan api yang sakral ini; waktu juga tidak mampu menghabisi kekuatannya ataupun membatasi jangkauannya. Ini dia, yang paling memukulku; aku telah seringkali memikirkannya. Ini dia yang membuktikan kepadaku Keilahian Yesus Kristus dengan sangat meyakinkan.” (Dikutip di dalam Henry Parry Liddon, Liddon’s Bampton Lectures 1886 (Londong: Revingtons, 1869), 149. Ditampilkan di Jesus Among Other Gods, Ravi Zacharias, 2000). (Lih Isa Almasih (Katanya) Napoleon)

Di dalam Sabda Nya, Yesus Kristus mengungkapkan demikian, “Barangsiapa percaya kepada KU seperti telah tersurat dalam kitab suci, ‘Aliran sungai-sungai air hidup akan mengalir di dalam hatinya’” (Yahya 7:38). Kerajaan Allah yang memerintah di dalam setiap hati orang kepunyaan Nya memberikan kuasa, sukacita, damai sejahtera bagaikan luapan aliran sungai air kehidupan di dalam hati orang-orang yang mempercayainya.

Mempercayai berita INJIL dan mempercayai Kristus, adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena ketika kita membedah hakekat dari berita sukacita INJIL, kita akan menemukan pribadi Kristus dengan segala karya Nya.

Kuasa rohaniah yang hidup di dalam setiap batin orang yang percaya kepada Nya ini lah yang menjadi dasar kehidupan para pengikutnya.

***

Siapakah pengikut Kristus itu?

Membicarakan siapakah pengikut Kristus ditinjau dari kesamaan di dalam mereka melakukan ritual berbaktinya, maka kita akan menemukan berbagai ragam gaya dan cara di dalam mengungkapkannya. Berbagai gaya akan kita jumpai, dari gaya ortodoks sampai yang mutakhir; gaya tradisional sampai yang kebarat-baratan, gaya tenang sampai sangat ramai; dsb.. Belum lagi melihat dari segi bahasa yang digunakan, urutan tata cara berbakti, bahkan hari untuk berbakti, cara bernyanyi, tata cara peribadatan, cara berdoa, sampai pada pernik-pernik lainnya teryata mempunyai spektrum perbedaan yang sangat besar.Apakah hal ini bisa menjadi ciri dari pengikut Kristus?

Demikian pula jikalau kita melihat dari segi struktur organisasi, maka kita akan menemukan sekian banyak organisasi diantara pengikut Kristus yang masing-masing memberikan penekanan-penekanan khusus di dalam berbagai aspek tertentu. Apakah hal ini bisa menjadi ciri dari pengikut Kristus?

Kalau melihat lebih dalam dari segi pengajaran, ternyata pun dijumpai berbagai berbedaan yang terkait dengan, misalnya baptisan, struktur kepemimpinan dalam gereja, karunia-karunia rohani, dsb. maka kita akan menjumpai berbagai hal yang berbeda. Apakah hal ini bisa menjadi ciri dari pengikut Kristus?

Apakah hal-hal di atas yang menjadi ciri utama seorang pengikut Yesus Kristus? Tidak. Ternyata setiap kelompok yang ada di dalam berbagai aliran pengikut Kristus mempunyai banyak perbedaan satu sama lain. Namun demikian mereka tetap diberkati oleh Allah. Jadi kesempurnaan dalam semua detil pengajaran tidak menjadi syarat untuk diberkati Allah

Jadi apa yang menjadi kunci utama dari identitas seorang pengikut Kristus?

Yang menjadi kunci utama identitas seorang pengikut Yesus Kristus adalah terletak di dalam kebenaran INJIL yang merupakan prinsip utama.

INJIL adalah pusat pengajaran Kitab Suci. Dalam Perjanjian Lama, secara terus-menerus mengajarkan bahwa perbuatan baik saja tidaklah cukup, dan Allah mempersiapkan kekurangannya/persediaannya. Persediaannya itu disinggung di seluruh Perjanjian Lama. Kita dapat melihat kenyataan ini, pada waktu Allah membuat jubah untuk Adam dan Hama dalam kita Kejadian, juga pada janji Allah yang diberikan kepada Ibrahim dan keturunannya, juga dalam bait Allah dan sistem memberikan korban, juga mengenai pengorbanan Kristus yang tidak terhitung banyaknya dinubuatkan dan sebagainya. Dalam Perjanjian Baru kita dinyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat kita; keselamatan yang datang dari Allah karena pengampunan dosa oleh karena anugrah.

Hal (dan hanya) inilah yang mendasari identitas seorang pengikut Kristus yang sejati.

***

Ketika saya ingin menampilkan jati diri INJIL di dalam hidup saya, ternyata saya perlu membongkar banyak sekali hal di dalam hidup saya yang menghalangi orang untuk melihat sejatinya kabar gembira (INJIL) tersebut.

Saya terlalu keenakan hidup di dalam belenggu formalitik keagamaan, dimana saya meletakkan identitas iman saya berdasarkan hal-hal lahiriah yang saya kenakan dan percayai selain di dalam INJIL. Membongkar belenggu tersebut ternyata sangat sulit, tetapi ketika belenggu itu dibongkar maka INJIL yang sejati lah yang akan memancarkan kuasanya melalui hidup kita. INJIL itu lebih indah dan mulia dari semua tradisi, ritual, dan gaya keberagamaan saya. INJIL itu hidup dan berkuasa mengatasi setiap perbedaan kontekstual dari setiap orang yang mempercayainya.

Menghidupi INJIL juga sebenarnya sebuah proses mengubah cara pandang (wordview) kita di dalam memaknai proses pertumbuhan rohani. INJIL bukan hanya merupakan jalan masuk di dalam memperoleh keselamatan, tetapi juga INJIL adalah cara kita di dalam menghidupi keselamatan itu. Yang membuat kita bertumbuh bukanlah karena usaha dan perbuatan kita, tetapi karena persekutuan kita dengan berita INJIL yang hidup itu terus menerus di dalam hidup kita.

Saya teringat sebuah lagu sekolah minggu, yang demikian syairnya :

Gereja bukanlah gedungnya

Dan bukan pula menaranya,

Bukalah pintunya lihat di dalamnya,

Gereja adalah orangnya.

INJIL itu hidup di dalam kehidupan orangnya, dia tidak dibatasi oleh tembok gedungnya, dan tidaklah lebih diperindah oleh segala ornamen menaranya. Orangnya menjadi pusat dari karya INJIL, melalui orang-orang kepunyaanNya, INJIL itu menembus batas-batas formalism keberagamaan dan menghadirkan kuasa Kerajaan Allah dengan segala kebenarannya di dalam semua aspek kehidupan ini. Kemuliaan, keindahan dan keagungan karya INJIL terletak di dalam kuasa yang hidup dan mengubahkan di dalam diri setiap orang yang mempercayainya.

“Injil itu tersebar ke seluruh dunia dan terus-menerus mendatangkan berkah, sama seperti yang sudah terjadi diantaramu sejak kamu mendengar dan mengerti tentang anugerah Allah dengan segala kebenarannya” (Kolose 1:6). Ayat tersebut menunjukkan bahwa :

1.INJIL adalah sesuatu yang hidup, seperti biji atau sebatang pohon yang menghasilkan kehidupan baru yang terus bertambah: “… berbuah dan berkembang”.

2.INJIL “ditanam” di dalam diri kita untuk menghasilkan buah ketika kita mengerti kebesaran dan implikasinya: “… mengerti tentang anugrah Allah dengan segala kebenarannya.”

3.INJIL terus bertumbuh dalam diri kita dan memperbarui kita sepanjang hidup kita:”sama seperti yang sudah terjadi di antaramu sejak kamu mendengar.”

Sejujurnya orang tidak tertarik dengan betapa taatnya kita menjalankan syariat keagamaan kita, orang lain juga tidak terlalu peduli ilmu keagamaan kita, tetapi inilah yang ingin disaksikan, yaitu dari buah yang lahir dari apa yang dipercayai.

Kebermaknaan seorang pengikut Yesus Kristus yang pasti ditentukan oleh buah INJIL yang muncul dari kehidupan mereka, “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembuatan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Gal 5:22-23.

Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Itulah kebenaran yang mutlak. Itulah buah INJIL yang sejati. Itulah karya Kristus yang penuh anugrah dan kebenaran di dalam hidup kita.

Selamat membongkar hidup kita dan menemukan kuasa INJIL yang sejati.

Salam Taklim

Kang Samad

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun