Mohon tunggu...
Kakarima
Kakarima Mohon Tunggu... Jurnalis - Kakarima

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

3 Poin untuk Persiapan Naik Kelas CC ke Maxi Scooter Bersama Kymco

24 Februari 2021   02:53 Diperbarui: 24 Februari 2021   03:02 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kymco KXCT 200 melewati Kymco XTown 250 | dokpri

2.  Konsumsi Bensin 

Sebenarnya ini bahasan yang agak membuat rishi jika dilakukan terhadap maxi Scooter. Teman bilang sih. "Kalau sudah cc-nya besar tidak usah lagi memikirkan konsumsi bensin". Tapi kan itu mereka, adapun tujuan disini hanya sekedar ingin tahu seprerti apa sih konsumsi bensinnya.

Penyampaian ini belum dilakukan secara akuran dengan menggunakan alat. Melainkan dari dilihat dan dirasakan. Yang jelas saat saya berangkat dari Depok indikator bensin KXCT sudah turun 1 garis. Bahkan ini sudah terlihat saat memulai perjalanan menuju Depok dari Jalan Subuh, Cilandak, Jakarta Selatan.

Saat tiba di SPBU Shell Cibubur KXCT langsung saya kasih minum Shell Super seharga Rp 35.000,-. Hasilnya satu strip yang hilang dari pandangan langsung kembali mengisi oleh barisan titik hitam di panel meter. Untuk full tank KXCT sendiri itu mencapai 12 liter-an. Perjalanan pun dilanjutkan.

Setelah isi bensin dan beberapa jam perjalanan sampai akhirnya tiba di Karawang saya memutar gas dan memencet rem masih dalam kategori santai. Mungkin saja disebabkan karena minimnya penguasaan terhadap motor secara penuh atau karena cuaca sedang hujan. Sesekali gerimis dan terkadang cukup deras.

Selama hujan turun atau setelahnya beberapa menit pasti ada yang  berpotensi menimbulkan bahaya. Konon hujan yang nanggung seperti yang dialamin lebih risakan terjadi slip pada ban motor.

Bagi saya sendiri kalau hujannya deras malah bisa membuat hati bahagia dan pede saat haus melibas genangan di jalanan. PR nya adalah saat aspal banyak digenangi air maka harus lebih waspada, membedakan mana genangan yang berlubang atau genangan bisa tanpa lubang.

Bisa berabe kalau sudah menghantam lubang.

Setelah melihat aplikasi perekam hasil perjalanan ternyata kecepatan maksimal yang didapat adalah 103 km/ jam. Bukan angka yang luar bisa sih. Karena dibandingkan dengan pengalaman saya terdahulu menggunakan Metica yang kemampuannya sama bisa menembus angka segitu namun dengan cara yang berbeda.

Bedanya membawa Metica itu perlu betot-betot gas dalam-dalam, sementara KXCT cukup duduk manis saja dan berkonsentrasi terhadap lalu lintas.

Jalanan sih belum terlalu kering dan banyak genangan sepanjang perbatasan Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bogor di Cariu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun