Mohon tunggu...
Raditya Riefananda
Raditya Riefananda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penjual Buku Eceran | Founder Aksarapedia.id "Hanya manusia biasa yang gemar menulis. Menulis yang saya bicarakan, berbicara apa yang saya tuliskan. Menulis apa yang saya lakukan, melakukan apa yang saya tuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Soto Sewu

25 November 2017   12:03 Diperbarui: 25 November 2017   12:28 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Jika enggak ada kisah kebaikan di rumah makan soto ini, saya enggak akan berswafoto di dalamnya lalu menuliskan ceritanya."

Okey, namanya Soto Sewu. Dalam bahasa Jawa, "sewu" berarti "seribu". Kalo si Baim bilang, "cibu". "Bagi duit cibu, ya awoooh," kata Baim.

Seperti namanya, seperti itu pula harga soto yang dijualnya. Sejak  lebih dari lima tahun pemiliknya enggak mau menaikkan harga jualnya, Rp. 1000 perak! Terjangkau, kan?

Rumah makan yang terletak di salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini lokasinya agak menjauhi pusat kota. Namun demikian, cukup mudah untuk menyambanginya. Dan karena kebetulan sedang berada di sana, saya penasaran untuk mencobanya.

Ruangannya cukup nyaman. Parkirannya juga cukup memadai untuk menata beberapa mobil dan motor beneran. Apaplagi mobil-mobilan dan motor-motoran mainan.

Jajan yang disajikan cukup nikmat, lengkap dan selalu hangat. Sehangat tatapan jomblo di samping rumah Mak Ijah. Juga sehangat senyum para pekerjanya yang berjumlah sepuluh orang dan terbagi dalam dua shift. Baiklah, 10 orang dan dua shift. Catat!

Fine,..

Di sana, di lokasi yang cukup jauh dari keramian kota, ada rumah makan yang menjual soto dengan harga seporsi seribu perak. Tanpa subsidi keuntungan silang, tapi memiliki pekerja sepuluh orang dan terbagi dalam dua shift. Auooo,..Tuhan pengen nunjukin rahasia apalagi ini?

Sambil menanti soto diracik, penasaran saya mengusik. Ngeluyurlah saya ke segala ruang hingga dapur. Dan benar saja, emak-emak, bapak-bapak sedang bersibuk ria dengan tugas masing-masing.

Ada yang nggoreng, ada yang belah kayu, ada yang ngutak-atik tabung gas, ada yang shock kaget mengira Sammy Kerispatih dateng. Aura wajah-wajah sejuk penuh senyum dan niat baik.

Setelah berhasil ngajak ngobrol sama empunya soto sambil menikmati hidangan, saya mengetahui bahwa awal mendirikan usaha itu memang diniatkan untuk harapan kebaikan aja.

Berharap para pelajar dengan uang seribu bisa sarapan. Berharap pejalan kaki yang melintas bisa kenyang. Berharap enggak ada warga sekitar yang menahan lapar. Berharap, berharap dan berharap siapapun dapat mengenyangkan perutnya dengan seribu rupiah. Bahkan, bagi mereka yang memang tak memiliki uang sama sekali, tetap akan dilayani. Free! Dahsyat!

Sempat pula muncul usaha-usaha serupa menggunakan nama yang sama, "Soto Sewu". Namun kini gulung tikar karena para pesaing itu tak mampu mempertahankan harganya agar tetap "sewu". Sepertinya, beda niat maka beda pula hasilnya.

Sebelum mengakhiri obrolan, saya meminta padanya untuk berfoto bersama demi melengkapi dokumentasi tulisan tentang orang-orang baik. Namun dengan santun beliau menolak.  Alasannya sederhana.

Bukan karena saya terlalu banyak bertanya, bukan pula karena saya telah menghabiskan empat mangkok soto racikannya. Melainkan karena beliau enggak mau dikenal. Karena ada rasa takut jika nanti muncul kesombongan diri, yang dapat merusak niat baik dalam hati. Jleb!

Ada Tuhan dimatamu, Sayang...

Suatu hari kelak akan ku ajak dirimu ke situ. Melihati satu lagi manusia baik pecinta Tuhan. Yang ditampilkan pada kita untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Yang berbuat baik tanpa pandang beda, tanpa melihat rupa. Memanusiakan manusia.

Tuhan Maha Keren,..

Kriiik,...kriiik,...kriiik,...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun