“Kamu yakin hendak ke Semarang kisanak?”
“Ya. Mengapa kamu selalu meragu?
“Aku tidak bermaksud menghalangimu. Hanya menegaskan saja”
Ah.. kamu selalu saja membuatku ragu. Teman yang baik itu selalu menguatkan sahabatnya, bukan mmebuatnya ragu.
“Bukankah hari ini sudah aku ceritakan kepadamu sejak lama? Aku mau ke Semarang. Titik!”
“Baiklah Kisanak. Hati-hati dijalan. Jangan lupa, kalau sudah sampai, tolong kabari aku”
“Baiklah. Begitu dong. Itu namanya teman yang hebat, selalu mendukung rencana sahabat”
“Hati-hati ya, jangan biarkan hatimu tertambat disana”
“Ha ha. Bukankah kamu tahu, hatiku sudah mati. Rasaku telah kubuang”
“Jangan begitu Kisanak. Perasaan itu misteri. Bisa datang dan pergi, tanpa memberi alasan.”
“Persetan dengan perasaan! Aku mau kesana, sekarang!”