Mohon tunggu...
Jaja Zarkasyi
Jaja Zarkasyi Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka jalan-jalan, menulis dan minum teh

Traveller, penulis dan editor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Tatapan Terakhir

12 Juni 2019   15:23 Diperbarui: 12 Juni 2019   15:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Loh, itu bukan salahku"

"Ia, bukan salahmu. Tapi kelemahanku memahmi horizonmu yang membuat aku tak kuasa memegang keyakinanku ini'

"Kan aku tak memaksamu singgah di horizonku'

"Ia juga seh, tapi caramu membuka horizon baru, itulah yang menariku ke dalamnya"

"Terus, kalau sudah begini, maumu apa?"

"Terlanjur banyak yang rusak dengan GPS ku. Beri aku obat penawarnya"

"Obat penawar? emangnya aku dokter"

"Setidaknya, kalau kamu tau jalan menuju horizon itu, kamu juga pasti tahu cara kembalinya"

"Berapa kuat kamu bisa sabar menahan egomu?"

"Maksudnya?"

"Kalau horizon itu berhasil kau daki dan kau genggam, seberapa kuat egomu tak membawamu pada kekufuran?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun