“astagfirullah. Maaf Nis, mba melamun”
“Tidak! Cukup! Aku harus kembali. Tak boleh kulanjutkan perjalanan ini”
Sejak lama telah kuhapuas Ciputat dari diaryku.Kota mati. Begitu aku menulisnya. Kotamu telah mati. Karena lelaki kurus itu telah pergi, tak lagi menetap di kotamu.
Lelaki kurus itu mungkin sudah tak lagi kurus Nis. Entahlah. Tak pernah kutahu keberadaannya, seperti ditelan bumi. Ia harus terbangun dari mimpinya lebih dini, tanpa sempat merasakan akhir dari kisah itu. Kisah kami, kisah aku dan lelaki kurus.
“Aku berjanji untuk kembali, Zal. Dan sekarang aku datang. Kamu dimana?”
Ciputat, Medio Januari 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!