Hari ini merupakan hari ke 2 dilaksanakannya asesmen sumatif ganjil di MTs Al-Baha Madrasah (sekolah menengah pertama) rintisan yang berada di kampung Curug desa Pamong Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Banten.Â
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran siswa. Asesmen ini biasanya dilakukan pada akhir periode pembelajaran, seperti akhir semester, unit, atau bab.Â
Asesmen sumatif
memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran, Menilai penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan, Memberikan gambaran akhir tentang pencapaian siswa, Mengevaluasi efektivitas proses pembelajaran, Menentukan kenaikan kelas atau kelulusan siswa.ÂAsesmen sumatif berbeda dengan asesmen formatif, yang dilakukan selama proses pembelajaran. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada siswa untuk memperbaiki pembelajaran.Â
Karena madrasah rintisan, maka pelaksanaan Asesmen Sumatif Ganjil dilaksanakan di tengah situasi dan kondisi yang serba terbatas.Â
Sarana dan prasana yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Al-Baha serba apa adanya, meja kursi untuk belajar siswa memakai meja kursi milik Madrasah Diniyyah yang sudah tidak terpakai, papan tulis (White board) dapat meminta dari salah satu dinas yang ada di pemprov Banten.Â
Kondisi gedung dan ruang kelas pun bahkan lebih memprihatinkan, 2 ruang kelas yang ada kondisi plavon dan atap genting dalam kondisi jebol. Sehingga pas musim hujan seperti saat ini terpaksa meja guru pengajar yang ada di dekat papan tulis harus digeser agak mendekati meja siswa agar tidak terkena air hujan.Â
Dengan kondisi ruang kelas bocor dan dengan siswa yang hanya menyisakan 3 siswa, Alhamdulillah Asesmen Sumatif Ganjil bisa dilaksanakan dengan lancar, ketiga siswa tersebut tetap semangat melajalani Asesmen Sumatif. Walaupun ada siswa yang nyeletuk dengan ungkapan : ..."pa dingin yah karena hujan tidak juga kunjung berhenti...". Kondisi ini bisa dipahami karena jendela ruang kelas sudah banyak yang rapuh juga atap dan plavon yang jebol tidak ada gentingnya.
Jumlah siswa/i Madrasah Tsanawiyah Al-Baha yang terdaftar di EMis kemenag berjumlah 19 siswa/i, tapi dengan berjalannya waktu kehadiran siswa/i semakin hari semakin berkurang dan saat ini hanya sekitar 3 siswa yang rajin mengikuti kegiatan belajar.
Dinamika naik turunnya tingkat kehadiran siswa/i dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bisa difahami dan dimengerti.Â
Banyak faktor yang menjadi penyebab tingkat kehadiran peserta didik dalam mengikuti KBM tidak stabil (naik turun), tetapi faktor yang utama adalah karena faktor ekonomi. Rata-rata orang tua siswa/i Madrasah Tsanawiyah Al-Baha berlatar belakang berprofesi sebagai buruh, baik buruh pertanian, buruh kuli panggul di pasar.Â