Mohon tunggu...
bagus ramadhan
bagus ramadhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Awam Biasa

- Purna ENJ 2016 & 2017 - Percaya dengan tuhan, Sains Kehendak tuhan - Founder Kurir Kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Socio Technopreneur" untuk Kesejahteraan

3 Mei 2018   14:38 Diperbarui: 3 Mei 2018   14:52 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Socio -- TechnoPreneur berasal dari 3 gabungan kata yaitu Sosial, teknologi, dan entrepeneur. Sosial berarti kemasyaratakatan, techno berarti teknologi, dan entrepeneur adalah kewirausahaan  sehingga socio-technopreneur bisa diartikan sebagai usaha pengembangan teknologi yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat, berbeda dengan business preneursip yang tolak ukur dinilai dari sebuah keuntungan.

Seminar Inspiring talk Socio-Technopreneur tentang pengembangan inkubator bayi dan lampu photograpy ( Peminjaman gratis inkubator bayi untuk seluruh nusantara ) yang diisi oleh "Bapak bayi prematur Indonesia " Prof. Raldi.A.Koestoer yang diadakan di Universitas Internasional Batam,  menjelaskan betapa pentingnya inkubator terutama bagi bayi yang lahir prematur. Beliau melihat suatu kondisi dimana, seorang bayi prematur agar dapat bertahan hidup, butuh sebuah kehangatan yang di hasilkan oleh inkubator. Biaya sewa inkubator pada masa itu tergolong sangat mahal dimana harga sewa 1 harinya bisa mencapat 1-3 juta rupiah. Sehingga pada saat itu hanya keluarga yang memiliki uang sajalah yang dapat menggunakan inkubator tersebut. Hal mendasar itulah yang mendorong Prof.Raldi bersama tim untuk membuat inkubator yang dapat digunakan oleh setiap lapisan masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu.  

Hasil kerja keras Prof.Raldi bersama tim membuahkan hasil. Inkubator yang dirancang oleh Prof Raldi beserta timnya hanya memakan biaya produksi yang sangat murah, yaitu 3,5 Juta Rupiah. Sehingga berdasarkan dana yang Prof Raldi miliki yang sebagian besar didapat dari dana Penelitian Dikti, beliau memproduksi dalam beberapa unit untuk diujicoba GRATIS ke masyarakat yang kurang mampu. Respon masyarakat yang merasakan manfaat penelitian Prof.Raldi sangat senang dan bahagia atas hasil riset yang dilakukan Prof.Raldi. hingaa saat ini, inkubator produksi beliau sudah di produksi masal untuk menolong bayi -- bayi prematur dari keluarga kurang mampu.

Letak Socio -- Techno-Preneur dari usaha Prof Raldi tersebut adalah, Pengembangan teknologi inkubator dan diproduksi masal, namun hasilnya, masyarakat yang kurang mampu dapat meminjam inkubator tersebut secara gratis. Lantas darimana Prof Raldi mendapat ongkos produksi inkubator tersebut ?, beliau membuka pertanyaan tersebut dengan berkata bahwa. 

Setiap kita memberikan satu kebaikan, tuhan akan membalas 10 kebaikan. Prof Raldi berkata bahwa ongkos produksi massal yang saat ini dikerjakan sepenuhnya berasar para pendonor. Ada beberapa skema donor yang diterapkan Prof.Raldi yaitu, calon pendonor perorangan, jika ingin berpartisipasi dapat membayar ongkos produksi lalu juga harus menjadi relawan untuk menyebarkan inkubator tersebut. 

Selain dari pendonor perorangan tersebut, Prof. Raldi juga membuka pintu bagi pendonor yang berasal dari korporasi, beliau juga berkata bahwa saat ini beliau baru mendapat bantuan dari salah satu perusahaan luar negeri sebesar puluhan ribu Dollar AS tanpa beliau mengajukan permohonan sedikitpun.  Akhir kata beliau berpesan agar jangan takut dalam berbuat baik, percayalah akan janji tuhan bahwa 1 kebaikan akan dibalas 10 kali lipat. Dengan Socio-Technopreneur ini kita dapat menjalankan sila ke lima pancasila, yaitu Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun