Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

#GerakanMuteMassal dan Valentino Simanjuntak yang "Dijebret" Penonton Sepak Bola

15 April 2021   12:32 Diperbarui: 16 April 2021   13:25 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#GerakanMuteMassal yang ramai dibahas di kalangan penonton sepak bola tanah air (Sumber gambar: Twitter/@SerieA_Lawas)

Harus diakui, saya tidak serta-merta setuju kalau Valent mengikuti gaya Peter Drury, Jim Beglin, atau Martin Tyler. Sebab setiap orang harus memiliki keunikannya tersendiri.

Saya mencoba objektif menilai bahwa Valent sudah berada di jalur yang benar untuk menjadi beda meskipun itu membuatnya berisiko tidak disukai oleh banyak orang (termasuk saya).

Banyak juga kok orang-orang kita yang senang suara dan gaya komentator berbahasa Arab saat menonton tayangan sepak bola luar negeri dari situs streaming ilegal. Padahal komentator itu juga terdengar lebay. Jadi tergantung pasarnya saja.

Saya juga tidak begitu setuju Valent dibenci karena tidak ada edukasi dalam komentar-komentarnya. Pertama, saya tahu pasal 378 (KUHP) adalah pasal tentang penipuan itu dari ocehan dia saat menggambarkan seorang pemain yang bisa menipu melewati lawannya. Lumayan mengedukasi kan? Hahaha

Kedua, menurut saya komentator tidak dibebankan untuk memberi edukasi. Sebab di samping komentator biasanya ada analis yang bisa menjadi penyeimbang dan lebih cocok untuk memberi asupan pengetahuan kalau memang dibutuhkan.

Ya itu masih debatable sih. Namun sebenarnya Valent bisa saja dengan lapang menerima masukan tersebut. Tidak ada salahnya kalau ia menjadi terkesan seperti pandit sehingga diskusi dengan para analis lebih enak, tapi tetap dengan mempertahankan gayanya yang menghibur.

Saya tidak tahu sejauh mana kampanye #GerakanMuteMassal ini akan berjalan. Sebab nonton bola dengan suasana hening kan kurang nikmat. Indosiar sendiri masih menjamin posisi Valent aman. Lalu kalau Liga 1 kembali digelar (dan hak siar masih dipegang Indosiar) saya rasa ia tetap akan ada di sana memandu laga.

Seperti yang sudah disampaikan di awal tulisan, saya sekarang sudah mencoba bodo amat dengan ocehan-ocehannya. Kalau enggak kuat, ya ngomel-ngomel sendiri di depan tv atau meluapkan rasa kesal di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun