Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persib Memang Sering Kepayahan Dapatkan Penyerang Asing

26 Januari 2020   16:08 Diperbarui: 27 Januari 2020   05:12 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selepas kepergian Ezechiel Ndouassel, Persib Bandung masih belum menentukan penggantinya (KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA)

Ezechiel Ndouassel baru saja resmi berpisah dengan Persib Bandung. Ia pindah ke klub Liga 1 lainnya, Bhayangkara FC, dengan nilai transfer yang tidak dipublikasikan.

Sebenarnya Eze, panggilannya, masih memiliki sisa kontrak 1 musim di Persib. Manajemen dan pelatih pun masih ingin mempertahankannya. Namun ia bersikeras untuk hengkang. Memang belakangan Eze terlihat tidak nyaman, khususnya dengan Bobotoh, pendukung Persib.

Bisa dibilang ada love-hate relationship di antara Eze dan Bobotoh. Harus diakui, Eze adalah salah satu penyerang yang cukup lengkap. Selain tentunya sebagai ujung tombak, ia juga memiliki akselerasi layaknya pemain sayap.

Selama 2,5 musim berada di Persib, ia sukses mencetak 36 gol dan 16 asis dari 62 penampilan. Pencapaian yang baik, dan bisa saja lebih baik lagi andai ia bisa lebih mengontrol emosinya.

Ya, itulah hal buruk yang dibenci Bobotoh dan menjadi momok bagi Eze serta Persib secara keseluruhan. Tak main-main, total ia mengoleksi 24 kartu kuning dan 1 kartu merah. Pencapaian yang buruk untuk seorang yang berposisi sebagai striker.

Sering kali ia harus absen lantaran akumulasi kartu kuning, membuat Persib tak memiliki goal getter di beberapa laga. Musim lalu Persib memang hanya mengandalkan Eze di sektor penyerang.

Pemain berusia 31 tahun itu bahkan sempat bersitegang dengan Bobotoh.

Selepas laga melawan Persija Jakarta di Stadion I Wayan Dipta (28/10/2019), Gianyar, Eze mendatangi tribun dan adu mulut dengan Bobotoh yang hadir di sana. Momen inilah yang diyakini sebagai pemicu Eze angkat kaki dari Persib.

Secara resmi, Bhayangkara FC mengumumkan telah mendatangkan Eze pada 22 Januari 2020 melalui proses transfer. Meski begitu ada perjanjian antar dua klub ini bahwa Eze tidak boleh bermain melawan Persib musim depan.

Dilansir dari situs resmi Persib, Eze berterima kasih pada semua yang sudah mendukungnya.

"Di sini semuanya baik. Saya juga ingin bilang terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung di sini," ujarnya.

Praktis kini Persib Bandung tak lagi memiliki striker murni yang mumpuni. Adapun Beni Octovianto yang baru didatangkan dari klub Liga 2 Persiba Balikpapan belum teruji ketajamannya meski sudah mencetak 1 gol pada laga melawan Hanoi FC di Asia Challenge Cup 2020.

Duo Brasil yang Belum Berhasil Buktikan Diri
Persib sebenarnya sudah mengantisipasi kepergian Eze. Klub berjuluk Maung Bandung ini mendatangkan dua penyerang asal Brasil,Wander Luiz dan Joel Vinicius, yang diproyeksikan untuk menjadi mesin gol musim depan. Namun status mereka masih trial.

Luiz sebelumnya bermain di klub Liga Utama Vietnam, Becamex Binh Duong, dengan catatan 11 gol dari 24 penampilan. Sementara Vinicius pun mencetak 11 gol musim lalu di dua klub berbeda, yakni Ho Chi Minh City dan Song Lam Nghe Ahn FC, juga di Liga Utama Vietnam.

Joel Vinicius (kiri) dan Wander Luiz (kanan) sebelumnya sama-sama bermain di Liga Utama Vietnam. (KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA)
Joel Vinicius (kiri) dan Wander Luiz (kanan) sebelumnya sama-sama bermain di Liga Utama Vietnam. (KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA)
Mereka langsung dibawa Persib untuk mengikuti turnamen Asia Challenge Cup 2020 di Selangor, Malaysia, 18-19 Januari kemarin. Sayangnya, baik Luiz maupun Vinicius, bermain di bawah ekspektasi. Bahkan cenderung buruk.

Bobotoh pun kecewa dengan apa yang diperlihatkan oleh duo Brasil itu dalam turnamen. Sosok penyerang tajam nampak jauh dari keduanya. Tentu banyak Bobotoh yang menyarankan Persib segera bergerak mencari penyerang lain sebelum waktu semakin mepet menuju musim baru.

Hanya saja pelatih Robert Rene Alberts masih memberi peluang bagi Luiz dan Vinicius. Mereka masih akan dipantau dalam beberapa hari ke depan dalam latihan tim.

"Kami masih akan memberi mereka waktu untuk menentukan apakah mereka cukup baik untuk kami atau tidak," jelasnya dikutip dari Simamaung.

Belum diketahui sampai kapan keduanya akan bertahan. Namun memang tidak mudah menentukan baik-buruknya performa mereka hanya dari latihan, bukan uji tanding. Persib sendiri belum ada rencana tanding dalam waktu dekat.

Persib Sulit Dapatkan Penyerang Bagus
Persib memang nampaknya tidak berjodoh dan hampir selalu kesulitan menemukan penyerang asing yang cocok. Sebut saja di tahun 2014 ketika meraih kampiun, mereka tak mengandalkan penyerang asingnya saat itu, Djibril Coulibaly.

Coulibaly kerap bermasalah dengan fisiknya dan justru kalah bersaing dengan penyerang lokal, Ferdinand Sinaga yang kemudian menjadi pemain terbaik liga.

Pada musim berikutnya, Djadjang Nurjaman, pelatih Persib saat itu, sampai harus menyeleksi hingga 10 penyerang asing dan hampir semuanya tak memiliki impresi baik.

Lalu kita tentu ingat Persib pernah mengontrak penyerang kelas dunia, Carlton Cole yang datang bersama Michael Essien tahun 2017. Sayangnya performa Cole justru menjadi bahan cacian. Ia hanya bermain 5 laga tanpa gol dan harus terdepak di pertengahan musim untuk digantikan Ezechiel.

Pada bursa transfer yang sedang berlangsung ini, Persib sudah dikait-kaitkan dengan beberapa penyerang, seperti Ilija Spasojevic, Guy Junior, atau Bruno Matos. Dua nama pertama adalah pemain asing yang sudah dinaturalisasi menjadi WNI.

Status Spasojevic di Bali United musim mendatang memang abu-abu. Ia tak diikutsertakan dalam skuat untuk mengarungi kualifikasi Liga Champions Asia karena telat bergabung.

Spaso sendiri bukanlah orang asing bagi Persib. Pada musim 2015 ia dikontrak Maung Bandung untuk mengarungi liga, sebelum akhirnya kompetisi ini dihentikan Kemenpora yang berbuntut dibekukannya PSSI. Namun penyelenggaraan Piala Presiden jadi medium pembuktiannya.

Spaso bermain dalam 6 laga dan mencetak 4 gol untuk membawa Persib juara. Sayangnya karena liga di dalam negeri belum jelas, selepas turnamen ia memilih untuk teken kontrak dengan klub Malaysia, Melaka United.

Spasojevic pernah memperkuat Persib Bandung di tahun 2015 ( Tribunnews)
Spasojevic pernah memperkuat Persib Bandung di tahun 2015 ( Tribunnews)
Lain lagi dengan Guy Junior. Pemain yang musim lalu membela PSM Makassar ini dikabarkan sudah dalam tahap negosiasi dengan manajemen. Namun urung direkrut karena tidak menemui kata sepakat soal kontrak.

Baik Spaso maupun Guy pernah bermain bersama di Bhayangkara FC dan membawa klub tersebut juara Liga 1 2017.

Sementara itu, nama Bruno Matos juga akhir-akhir ini menjadi bahan gosip di akun-akun Instagram berbau Persib. Kepindahan Eze ke Bhayangkara disebut tak hanya ditukar dengan uang tapi juga seorang pemain yaitu Bruno.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini memang tampil moncer setelah bergabung dengan Bhayangkara dari Persija di pertengahan musim lalu. Total ia mencetak 9 gol dan 2 asis dalam 17 penampilan. Hanya saja hingga kini belum ada kelanjutan mengenai statusnya. 

Bobotoh dituntut untuk bersabar menanti hadirnya penyerang baru. Bahkan Robert Alberts secara terbuka menyatakan, Persib terkendala oleh tingginya mahar yang harus ditebus untuk mengontrak pemain-pemain incaran.

Namun yang jelas, tak banyak waktu bagi mereka menentukan siapa andalan di lini depan. Sebab Liga 1 musim 2020 rencananya akan berlangsung mulai 29 Februari. Artinya hanya tinggal sekitar 1 bulan. Sanggupkah Persib mendapat pengganti Eze yang sepadan atau bahkan lebih baik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun