Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menanti Arah Kemudi Ole di Manchester United Musim Depan

30 Maret 2019   02:10 Diperbarui: 30 Maret 2019   13:33 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"The new first-team manager of Manchester United: Ole Gunnar Solskjaer." tulis akun Twitter resmi Manchester United, Kamis (28/03). | twitter.com/manutd

"Dari hari pertama saya datang di klub spesial ini, saya merasa berada di rumah. Sebuah kehormatan menjadi pemain Manchester United dan melanjutkan karier kepelatihan di sini," ujar Ole Gunnar Solskjaer.

Teka-teki masa depan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United akhirnya terjawab. Manajemen klub secara resmi mengontrak pria asal Norwegia ini menjadi manajer selama tiga tahun. Sebelumnya ia diutus menjadi caretaker hanya sampai musim 2018-2019 berakhir.

Ia ditunjuk menangani Paul Pogba dan kawan-kawan pada pertengahan Desember 2018 menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pascakekalahan 1-3 dari Liverpool di Liga Primer Inggris. Rupanya kehadiran Ole membawa perubahan signifikan.

Mereka langsung tancap gas di Liga Inggris dengan mencatat 10 kemenangan 13 laga. Dalam periode tersebut United menjadi klub dengan raihan poin tertinggi (32) dibanding klub lainnya.

Para pendukung yang sempat pesimis karena sulit beranjak dari posisi enam klasemen, mulai bersemangat lagi. Sebab United kini mampu bersaing untuk masuk dalam 4 besar di klasemen akhir.

Tak hanya itu, euforia juga terjadi di Liga Champions. United secara dramatis lolos dari 16 besar setelah menaklukan tuan rumah Paris St. Germain (PSG), 3-1. Padahal sejak awal mereka tak diunggulkan, terlebih di leg pertama United sudah kalah 0-2 di Old Trafford.

Momen manis di Paris itu juga menciptakan rekor klub, di mana United sukses mencetak 9 kali kemenangan laga tandang berturut-turut di semua ajang. Mengalahkan catatan Sir Alex Ferguson (7 kali) di tahun 1993 dan 2002.

Melihat kesuksesan Ole di United, Molde berbesar hati melepasnya. Bahkan klub itu rela tak dibayar sesuai klausul awal pemutusan kontrak yaitu 7 juta pounds.

United dikabarkan hanya perlu membayar 500 ribu pounds tambahan sebagai kompensasinya. Total nilai transfer Ole terhitung hanya 1 juta pounds, setelah pada Desember lalu United memberi 500 ribu pounds sebagai biaya peminjaman.

Molde pun memang ikut bahagia melihat karier Ole di Inggris. Dikutip dari laman Squawka, Kapten Molde, Ruben Gabrielsen mengaku ia dan rekan-rekan klubnya selalu mendukung Ole di manapun mereka menyaksikan United bertanding.

"Saya sering menyaksikan United ketika mereka bermain dan mengucap, 'semoga menang!'. Semua menikmatinya dan kami mendukungnya."

United yang Tetap Harus Membumi
"Ole's at the wheel... 
Tell me how good does it feel..."

Sebenarnya chant yang diadaptasi dari lagu berjudul Waterfall milik The Stone Roses ini sudah pernah dinyanyikan sebelumnya saat Setan Merah mengalahkan Juventus 2-1 di Allianz Stadium. Tentu saja kala itu liriknya berbunyi, "Jose's at the wheel..." karena masih dilatih Jose Mourinho. Saat Ole masuk, chant tersebut langsung diubah liriknya dan menjadi semakin sering berkumandang di laga kandang maupun tandang.

Awalnya tak sedikit yang meragukan Ole. Apalagi karier kepelatihannya di tim senior "hanya" menukangi klub sekelas Cardiff City dan Molde. Ia juga sebenarnya bukan pilihan utama manajemen untuk menggantikan Mourinho. Ada nama-nama favorit lainnya seperti Zinedine Zidane, Mauricio Pochettino, hingga Laurent Blanc.

Sampai akhirnya takdir membawa Ole mencatatkan statistik yang bagus bersama United dan menciptakan rekor-rekor klub. Satu modal yang dimiliki Ole adalah chemistry. Sebagai bekas pemain United, sepertinya ia tahu betul apa yang cocok diterapkan untuk anak asuhnya. Hal ini juga tak lepas dari peran Mike Phelan, sang asisten manajer yang juga dulu membantu Ferguson.

Pemain-pemain yang mendapat rapor merah di bawah Mourinho musim ini terbukti langsung nyetel dengan Ole. Paul Pogba misalnya, yang sempat ditunjuk menjadi biang terpuruknya United. Justru sukses mencetak 9 gol dan 7 asis dalam 17 pertandingan terakhir. Bandingkan saat masih dilatih Mourinho selama 20 pertandingan musim ini, ia hanya mencetak 5 gol dan 4 asis.

Paul Pogba yang menjadi pesakitan di bawah Mourinho, tampil impresif setelah diasuh Ole. | GettyImages/Michael Regan
Paul Pogba yang menjadi pesakitan di bawah Mourinho, tampil impresif setelah diasuh Ole. | GettyImages/Michael Regan
Namun United dan para pendukungnya yang sedang "terbang" dipaksa harus membumi lagi lewat dua kekalahan beruntun dari Arsenal di liga domestik dan Wolves di Piala FA. Ini jelas menjadi peringatan bagi United bahwa segalanya tidak bisa dibilang sempurna. Beberapa pengamat menyebut United mulai kelelahan.

Memang semenjak dipegang Ole, United bermain lebih ngotot. Para pemain dituntut untuk mengandalkan kekuatan fisiknya dalam menekan lawan. Strategi tersebut cukup berhasil karena United tampil lebih subur dengan mengemas 40 gol. Tapi beberapa pemain tumbang karena cedera.

Belakangan Ole juga dikritik oleh bekas manajer United, Louis Van Gaal. Pria asal Belanda yang baru memutuskan pensiun itu menyebut tak ada perubahan berarti di tangan Ole karena United tetap memainkan "parkir bus" dan hanya mengandalkan serangan balik.

Patut ditunggu seperti apa respons Ole dan para pemainnya dalam beberapa pertandingan tersisa di musim ini. Mereka juga masih berpeluang mendapat satu gelar di ajang Liga Champions, meski jelas tak mudah. Memangnya bisa melewati adangan Barcelona di perempat final?

Musim Pembuktian dan Manuver Transfer Ole 
Apa yang Ole lakukan sejauh ini memang melebihi ekspektasi. Target 4 besar Liga Inggris pun menjadi hal yang masuk akal. Namun ia tak perlu terbebani, karena musim pembuktian sesungguhnya adalah di musim depan. Di mana pemain-pemain dalam skuat menjadi otoritasnya.

Namun apakah Ole akan bersinggungan dengan manajemen terkait transfer pemain, seperti yang dialami Mourinho? Beberapa kali Mourinho disebut gagal mendapat pemain incarannya karena tidak dikabulkan manajemen.

Dikutip dari Squawka, Ole menyatakan siap memberi daftar nama pemain untuk direkrut United di musim depan, khususnya untuk posisi bek tengah. Raphael Varane (Real Madrid), Kalidou Koulibaly (Napoli), dan Milan Skriniar (Inter Milan) adalah nama yang diisukan bakal menjadi buruan teratas.

Bahkan United dikabarkan siap memecahkan rekor bek dengan transfer termahal yang kini dipegang Virgil Van Dijk ketika direkrut Liverpool dari Southampton pada Desember 2017 seharga 75 juta pound.

Selain itu, Jadon Sancho juga disebut jadi target. Sayap muda Inggris ini sedang naik daun karena performanya bersama Borussia Dortmund begitu memukau. Nama lainnya adalah Callum Hudson-Odoi dari Chelsea. Keduanya disiapkan untuk menggeser nama Alexis Sanchez yang dinilai tampil buruk.

Jadon Sancho dan Hudson-Odoi menjadi dua pemain debutan termuda di skuat timnas Inggris saat melawan Rep. Ceko dalam laga kualifikasi Euro 2020, Jumat (22/03) | thetimes.co.uk
Jadon Sancho dan Hudson-Odoi menjadi dua pemain debutan termuda di skuat timnas Inggris saat melawan Rep. Ceko dalam laga kualifikasi Euro 2020, Jumat (22/03) | thetimes.co.uk

Alexis memang diprediksi akan terbuang dari skuat, selain Marcos Rojo dan Matteo Darmian. Pun dua gelandang asal Spanyol, Juan Mata dan Ander Herrera yang berpeluang pergi dari United karena kontraknya akan habis akhir musim ini.

Mata yang memang lebih sering menjadi cadangan bisa saja direlakan pergi, terutama jika Sancho atau Odoi sukses direkrut. Namun lain hal dengan Herrera yang dianggap memiliki peran sentral di lini tengah United bersama Pogba. Bahkan para pendukung United menilai ia memiliki karakter pemimpin dan cocok menjadi kapten.

Herrera sebenarnya beberapa kali mengaku sangat mencintai klub ini. Tidak diketahui secara pasti apa yang membuatnya tak kunjung menandatangani kontrak baru bersama United. PSG yang sudah menunjukkan ketertarikannya pada Herrera, siap menyodorkan kontrak 3 tahun dengan nilai tinggi.

Ole sendiri sangat berharap para pemain andalannya tetap bersama di musim depan.

"Mari berharap pemain dan klub mencapai kesepakatan. Kami akan memiliki skuat yang kuat musim depan. Ander (Herrera) tampil sangat baik sejak kedatangan saya."

Kemudi Manchester United musim depan akan menjadi tanggung jawab Ole sepenuhnya. Mampukah ia menjawab ekspektasi yang pastinya akan menjadi lebih tinggi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun