Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Son Heung-min, Bintang Liga Inggris yang Mengadu Nasib di Bogor

31 Agustus 2018   13:32 Diperbarui: 31 Agustus 2018   21:02 2872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demi menghindari 21 bulan masa wajib militer, Son Heung-min bertarung di arena Asian Games (foto: si.com)

Juni 2018, peluit panjang berbunyi di Rostov Arena, Rusia. Pertandingan kedua Korea Selatan di Piala Dunia 2018 harus berakhir dengan kekalahan atas Meksiko, 1-2. Hal ini sekaligus memupus peluang melaju ke 16 besar karena di pertandingan perdana mereka takluk 0-1 dari Swedia.

Kesedihan mendalam dialami Son Heung-min seusai laga. Bahkan tangisan bintang Tottenham Hotspur ini makin menjadi kala Perdana Menteri Korsel, Moon Jae-in menemui tim di ruang ganti.

“Sesungguhnya saya tak ingin menangis tapi saat melihat rekan tim yang lain saya tak bisa menahannya,” ujar Son seperti yang dikutip The Sun.

Son pantas bersedih meski hari itu ia mencetak gol. Kegagalan Tim Negeri Gingseng ini menembus babak gugur berpengaruh terhadap kariernya dalam beberapa tahun ke depan karena bayang-bayang tugas wajib militer (wamil).

Di Korsel, para pria dalam rentang usia 18-27 tahun yang sehat secara jasmani dan rohani diharuskan mengikuti wamil selama 21 bulan. Son yang kini berusia 26 tahun belum mengikuti wamil karena sejak usianya 16 tahun ia sudah berada di Jerman bersama klub Hamburg SV junior.

Pemerintah Korsel sendiri memberi peluang bagi atlet untuk bebas dari wamil dengan cara meraih prestasi untuk negaranya di ajang besar seperti Olimpiade atau Asian Games. Termasuk Piala Dunia dan Piala Asia untuk atlet sepak bola.

“Bonus” inilah yang membuat karier Park Ji-sung di sepak bola berjalan baik karena ia termasuk dalam skuat Korsel yang berhasil mencapai semifinal Piala Dunia 2002.

Berbagai kesempatan pernah datang pada Son. 2014 lalu ia dipanggil untuk skuat Asian Games yang diselenggarakan di negaranya sendiri, Korsel. Namun, Bayer Leverkusen, klubnya saat itu, enggan melepas Son dengan alasan event tersebut tidak masuk agenda FIFA. Ia pun patah hati karena tim sepak bola Korsel justru meraih medali emas saat itu.

Dua tahun berikutnya saat Olimpiade digelar di Brasil, Son masuk dalam skuat. Sayangnya kali itu Korsel dijegal Honduras di perempat final.

Maksimalkan Kesempatan di Asian Games

Kegagalan di Piala Dunia memang belum menutup peluang Son untuk bebas wamil. Namun tentu kesempatannya jadi lebih menipis. Kini ia berharap banyak pada penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia dan meraih medali emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun