Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secangkir Teh dan Kue Cake Terakhir Adnan Buyung

24 September 2015   17:35 Diperbarui: 24 September 2015   17:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rabu, 23 September 2015, tersiar kabar Adnan Buyung Nasution meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, karena gagal ginjal. Tak pelak kabar itu pun ramai dibicarakan. Di Twitter, ucapan bela sungkawa mengalir tiada henti. Bahkan sampai jadi trending topicm. Banyak yang kaget dan merasa kehilangan. Salah satunya adalah Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

Bahkan, Tjahjo punya kenangan tersendiri dengan Buyung sebelum pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu meninggal. Tjahjo bercerita, dua minggu yang lalu, sebelum Buyung wafat, ia dapat telepon dari Buyung. Tak hanya telepon, Buyung juga mengirimkan surat kepadanya selaku Mendagri.

" Beliau minta waktu untuk bertemu," kata Tjahjo.

Maka Tjahjo pun berinisiatif untuk datang ke rumah Buyung di Lebak Bulus. Ia kemudian menghubungi Buyung, minta waktu untuk bertamu pagi hari. Lewat sekretarisnya, di dapat jawaban, bila pagi hari, Buyung masih menjalani proses cuci darah. Maka acara bertamu pun batal.

Beberapa hari kemudian, ia kembali menghubungi Buyung. Dan, Buyung bersedia menerimanya sore hari di rumah pribadinya di Lebak Bulus. Sore hari, Tjahjo pun meluncur ke sana.
" Saya ke rumah beliau kira-kira pukul 15.00 sampai dengan 16. 30 Wib," katanya.

Tiba di sana, Buyung langsung menyambutnya. Dan, ia langsung di bawa Buyung ke beranda belakang rumah. Kata Tjahjo, teras belakang rumah Buyung begitu asri. Tjahjo bahkan memuji penataan interior dan eksterior rumah Buyung yang luas. Dua cangkir teh di hidangkan tuan rumah bersama dengan sepiring kue cake dudul.

" Saya diterima beliau berdua saja sambil minum teh dan hidangan kue cake dudul di beranda belakang rumah yang antik asri dan indah," ujar Tjahjo.

Buyung pun kemudian memulai pembicaraan. Kata Buyung, harusnya dia yang datang ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertamu, bukan menteri yang justru datang menyambangi. Mendengar itu, Tjahjo langsung menjawabnya.

" Saya jawab Pak Adnan Buyung Nasution kan senior saya. Saya yang harus mendatangi beliau," kata Tjahjo mengenang kembali pembicaraannya yang terakhir kali dengan Buyung.

Tjahjo sendiri kenal dengan Buyung, karena Buyung adalah sahabat mendiang Taufiq Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP. Dulu, kata Tjahjo, ketika Buyung beberapa kali bertemu Taufiq, dia selalu mendampingi. Setiap ketemu, Buyung dan Taufiq, berdiskusi banyak hal. Dan, ia setia ikut menemani keduanya mengobrol.

" Pak Adnan Buyung ingat betul saat-saat ketemu dengan almarhum bapak Taufiq Kiemas dan ada saya," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun