Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesan Pak Boed untuk Birokrat Muda

22 September 2015   12:15 Diperbarui: 22 September 2015   12:45 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kamis pagi, 6 September 2012, tak seperti biasanya. Tenda besar di pasang di sisi lapangan upacara di dalam komplek kampus.

Tenda besar pertama tepat di pasang depan lapangan upacara, membelakangi gedung rektorat IPDN. Satu tenda lainnya, di dirikan dekat gedung Balai Rudini, sebelah kanan lapangan upacara, tak jauh dari gedung rektorat. Udara pagi makin menghangat. Cuaca cukup cerah. Sinar matahari pun kian terasa terik. Tapi di tengah lapangan, ratusan praja IPDN sigap berbaris, menantang terik. Ya, hari itu, Kamis 6 September 2012, adalah hari istimewa bagi sekolah penghasil pamong praja tersebut. Hari itu, akan dikukuhkan pamong praja muda angkatan ke 19.

Hawa kian terik, ketika Pak Boediono beserta istri tiba di lapangan upacara. Saat itu Pak Boediono masih menjadi Wakil Presiden. Pak Boed, datang ke IPDN mewakili Presiden SBY untuk mengukuhkan lulusan IPDN angkatan ke 19.

Rangkaian upacara pengukuhan pun dimulai. Pak Boed maju menjadi inspektur upacara. Tak lama setelah itu, lagu kebangsaan Indonesian Raya di kumandangkan. Semua yang hadir berdiri, ikut menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Setelah itu, Pak Boed memberikan pidato sambutannya. Dengan suara lembut dan tenang khas Pak Boed, ia menutur runut pesannya untuk para pamong muda.

Dalam pidato sambutannya, Pak Boed berpesan, lulusan sekolah pamong praja harus bisa jadi pelayan rakyat yang benar-benar mengabdi kepada masyarakat. Dan ia mewanti-wanti, kelak di medan tugas para lulusan IPDN harus tetap memegang teguh integritas. Jangan tergoda syahwat kekuasaan dan jabatan. Apalagi harta. Sebab jadi abdi rakyat, bukan untuk mengeruk kekayaan. Tapi mendarmabaktikan pengabdian kepada rakyat pemegang kedaulatan negara

" Saya  pernah katakan,  apabila tujuannya mengeruk harta, mencari  keuntungan, pemerintahan bukan tempatnya," kata Pak Boed dengan suara lembutnya.

Hawa kian terik. Para praja muda yang dikukuhkan kian dibalut peluh. Tapi merek tetap sigap berbaris menyimak pesan yang disampaikan Pak Boed dalam pidatonya dari mimbar inspektur upacara. Menurut Pak Boed, bila tujuannya ingin mengeruk kekayaan, keserakahan serta ketamakan yang bakal muncul. Jabatan pun gampang disalahgunakan karena tak tahan godaan. Menyalahgunakan kewenangan jadi hal biasa. Kewenangan pun bukan lagi untuk melayani rakyat, tapi semata untuk kepentingan pribadi.

" Dan itu akan fatal. Kepribadian akan rusak, negara pun akan rusak," ujar Pak Boed.

Maka dengan sangat Pak Boed meminta para pamong muda, benar-benar menjaga integritas. Karena bagi seorang abdi rakyat, integritas adalah harta yang paling berharga. Integritas yang akan menentukan martabat serta harga diri seorang birokrat dalam karir dan tugas. Jangan sampai kemudian integritas digadaikan oleh tarikan goda kekayaan. Keajegan integritas pula yang akan menentukan posisi seorang birokrat di mata rakyat, bahkan Tuhan. Apakah, ia akan dicela dan dicerca. Atau dipuji dan dihormati.

"  Karena itulah yang sebenarnya milik kalian yang paling berharga dalam karier kalian dan dalam hidup ini. Itulah yang akhirnya menentukan martabat kalian sebagai  manusia, sebagai pejabat, sebagai pemimpin, di mata rakyat dan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa," tutur Pak Boed.

Ditegaskan pula oleh Pak Boed, bahwa integritas pribadi adalah kunci segalanya. Dan medan tugas, integritas seseorang akan diuji. Jadi tegakan itu. Jangan mudah tergoda.
" Camkan, pesan saya jagalah integritas," kali ini suara Pak Boed terdengar agak lantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun