Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menilai Postingan Daftar Makanan Garuda Tulis Tangan yang Menghebohkan Itu

16 Juli 2019   22:05 Diperbarui: 17 Juli 2019   21:11 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ada yang menilai miring soal Indonesia, hati kita tentu geram. Apalagi jika itu berdasarkan dari informasi yang salah. Rasanya, semua anak bangsa akan begitu. Merasa terusik. Bagaimana pun, semua akan tersinggung, jika misalnya simbol atau ikon bangsa disudutkan orang Indonesia sendiri.

Saya pikir, hal ini tepat untuk menggambarkan cerita soal postingan Youtuber Rius Vernandes di Instagramnya yang sempat bikin heboh dunia maya.

Rius dan tunangannya Elwiana Monica naik penerbangan Business Class Garuda Indonesia dengan tujuan Sydney-Denpasar-Jakarta. Rius sempat mem-posting menu tersebut via instastories-nya pada Sabtu 13 Juli 2019. "Menu yang dibagiin di Business Class @garuda.indonesia tadi dari Sydney-Denpasar. Menunya masih dalam percetakan Pak (emoji facepalm)," tulis Rius.

Rius lantas membuat video klarifikasi di kanal YouTube-nya dengan judul "Yang Sebenernya Terjadi di Balik Menu Tulisan Tangan Garuda Business Class". Video itu diunggah pada 14 Juli 2019.

Pramugari yang bertugas ketika itu beralasan kertas menu yang resmi, belum selesai dicetak. Karenanya pramugari berinisiatif untuk menuliskan menu. Sang pramugari juga meminta maaf bila tulisan tangannya jelek. Rius dan Elwiana  tampak tak enak hati. Sayangnya, Rius tetap mengunggah peristiwa itu. Jangan kemudian, hanya demi viewer, lantas cepat menyebarkan itu. Ingat, di era digital ini tanganmu bisa jadi harimaumu.

Tentu wajar jika ada yang mempertanyakan tindakan Rius yang mengaku sebagai reviewer pesawat itu. Ingat, bagaimana pun Garuda itu tidak sekadar perusahaan maskapai. Garuda adalah ikon bangsa. Aset bangsa. Tentu semua akan terusik, jika ada yang menjelekkan apalagi itu dilakukan oleh anak bangsanya sendiri.

Saya pikir, wajar jika kemudian banyak yang terusik. Wajar pula jika  pihak Garuda melaporkan Rius ke polisi. Bagaimana pun, apa yang dilakukan maskapai nasional itu adalah untuk menjaga muruah dan nama baik perusahaan.

Lebih jauh,  itu demi menjaga nama baik dan citra Indonesia di dunia internasional. Karena bagaimana citra dan nama Garuda terkait langsung dengan citra dan nama baik bangsa Indonesia.

Kabarnya Rius akan menggalang dukungan dari publik karena dilaporkan Garuda ke polisi. Saya pikir, itu tak bijak juga. Meski Rius dan semua orang punya hak untuk membela diri. Namun  harusnya, ini jadi bahan  introspeksi diri. Kita tentu menghormati asas praduga tak bersalah. Rius penuhi saja panggilan polisi untuk menjelaskan secara lengkap dan utuh.

Informasi tak sedap soal Rius sempat diungkapkan Sekjen GMNI, Clance Teddy. Ada kabar bahwa Rius punya proyek dengan Singapura Airlines yang merupakan pesaing Garuda. Kalau benar, tentu ini sangat disayangkan. Karena itu, Rius rasanya perlu untuk menjawab apakah kabar itu benar atau tidak.

Bekerja pada perusahaan asing, tentu tak ada salahnya. Tapi kalau sampai menjelekkan pesaing, apalagi itu perusahaan milik nasional atas pesanan, saya pikir itu bukan tindakan yang elok.

Sekali lagi, sebaiknya Rius menjelaskan posisinya. Biar isu kurang sedap itu bisa clean and clear. Biar, semuanya jernih memandang permasalahan ini. Dan, tak ada tudingan juga syak wasangka.

Saya pikir perlu bagi Rius untuk jujur ke publik, menjelaskan apakah benar dia  diendorse Singapore Airlines atau tidak. Sebab kalau merujuk informasi dari Sekjen GMNI, kabarnya Rius itu adalah Key Opinion Leader (KOL) SQ. Apalagi ada kabar, pacarnya Rius adalah pramugari SQ. Wah, ini makin mengganggu saja. Wajar jika banyak yang menduga dan menuding. Karena biar tidak liar,  lebih baik jujur menjelaskan. Jangan ada yang ditutupi.

Mereview layanan sebuah perusahaan atau lembaga publik adalah hak setiap orang. Namun hendaknya itu dilakukan dengan objektif, bukan atas pesanan. Apalagi jika itu adalah pesanan kompetitor.  Karena itu sekali lagi, jujur saja. Karena jujur itu hebat.

Jangan sampai ada yang menganggap, kita ini tak punya jiwa nasionalisme, karena bekerja di perusahaan asing lalu menjelekkan perusaahan negeri sendiri, dengan informasi yang belum jelas pula. Jangan sampai seperti itu. Apalagi mengkritik Garuda yang bisa dikatakan simbol nasional.

Mengkritik tentu saja boleh saja. Asal dengan fakta yang benar. Dan sebaiknya, jika menerima informasi atau data yang  belum jelas kebenarannya, sebaiknya memang konfirmasikan atau cek dulu ke pihak yang paling berwenang, dalam hal ini adalah pihak yang paling berwenang di Garuda, apakah itu benar atau tidak.

Kalau memang hendak mereview sebuah produk atau layanan, lakukan itu dengan objektif. Bukan atas pesanan. Review dan bandingkan semuanya dengan jujur. Terakhir, mungkin ini pesan sederhananya, jangan hanya demi viewer banyak lantas kita mengorbankan kejujuran dan kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun