Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pemilu di Bawah Bayang-bayang Kecemasan

18 Desember 2018   22:41 Diperbarui: 18 Desember 2018   23:20 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga

Pun media massa. Benny berharap, media massa bisa netral dan berimbang. Tidak berpihak hanya pada satu kelompok. Tapi harus berimbang mengabarkan atau mewartakan informasi. Jangan ada bias. Apalagi sampai memanipulasi informasi.

"  Kebangkanlah opini yang menyejukan publik. Jangan sampai jurnalis pemilik media jadi bagian tim sukses pasangan calon tertentu," katanya.

Serta yang tak kalah penting, lanjut Benny, adalah independensi penyelenggara pemilu baik itu KPU dan Bawaslu. Karena itu, ia meminta permasalahan yang terkait dengan e-KTP atau pun Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa diselesaikan secara tuntas dan transparan. Harus diselesaikan secara terbuka. Publik mesti tahu itu.

" Penyelenggara pemilu sungguh sunggug menjaga netralitas. Masalah e-KTP harus diselesaikan termasuk DPT, masa ada hantu-hantu. DPT siluman,
Hentikan praktek semacam itu. Apakah hantu DPT atau hantu TPS atau hantu C6," katanya.

Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik yang hadir dalam diskusi  ikut urun pendapat. Ia menyorot khusus soal masalah kotak suara dari kardus. Terkait ini, Taufik menyinggung soal rusaknya kotak suara dari kardus seperti yang terjadi di Bandung, Jawa Barat. Tentu, baginya ini mencemaskan. Karena itu sudah diputuskan, maka salah satu jalan agar tak ada kecurangan, pengawasan yang harus diketatkan.

" Mari kita kawal,  saya punya pengalaman DKI Jakarta semua dikawal,  masyarakat yang mau mengawal," katanya.

Taufik menambahkan, pola kecurangan ada di bawah. Maka kalau proses pemilu di bawah dikawal dengan ketat, ia yakin, kubunya bakal menang.

" Kalau berbicara keamanan Pilpres 2019, opimisme atau kekhawatiran. Ini kekhawatiran, nuansa keadilan sudah tidak ada. Ini seperti  David dan Goliat. Petahana punya semua, keamanan, media, BIN, uang dan TNI juga dia punya. Lalu apa yang dipunyai oleh bukan petahana? Yang bukan petahana hanya punya satu Gusti Allah," katanya.

Kembali soal kotak suara dari kardus, Taufik berpendapat kalau bisa tak harus dari kardus. Kotak suara bisa dari aluminium. Bahkan itu lebih kuat. Misalnya, kalau inginnya transparan, tinggal dari beberapa sisi diberi lubang yang bisa dilihat siapa pun. Tapi tetap aman dan kuat.

" Ini  kan kotak suara akan dibawa dari TPS ke kecamatan, bayangkan akan diinapkan segala macam, dan geografis kita kan kayak Papua terus daerah lain kan jauh-jauh, kan susah," ujarnya.

Suasana diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga
Suasana diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga
Namun karena kotak kardus yang diputuskan bakal digunakan, tidak ada cara lain, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pengawasan dan pengawalan yang ketat yang harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun