Kenapa saya memilih Jokowi, karena Jokowi anak rakyat,
Tukang mebel yang pastinya mengalami pahit getirnya sebagai rakyat, dari usaha mebel sampai sukses bisa ekspor.
Pemimpin yangg tidak perlu dibisiki apalagi diajari, karena sudah mengalami dan sangat paham penderitaan dan kebutuhan rakyat.
Rakyat butuh hidup, penghidupan dan kehidupan yang lebih baik.
Dan untuk mewujudkan itu dibutuhkan  perekonomian yang lebih menjamin.
Kesiapan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, hingga jalan tol, pasar, terminal, bahan bakar, ketersediaan sembako, lahan pekerjaan, dan kecukupan Uang rupiah menjadi prasyarat pergerakan perekonomian rakyat di desa-desa.
Pasca pemilu 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewujudkannya, yang sesungguhnya isyarat bahkan perintah UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemda dan UU No. 39 Tahun 2008 tentang Kementrian Negara, substansi sudah disusun seperti itu. Keberadaan Desa, BPD maupun Bumdes, disertai hubungan pusat dan daerah dalam penanganan urusan pemerintahan dan pembangunan sudah di atur dan disinergikan dalam pasal-pasal pada kedua UU tsb.
Inilah yangg menjadi keyakinan saya Jokowi tidak perlu diajari, buktinya ada.
Sejak 2014 hingga tahun 2019. Jokowi meningkatkan terus dana  transfer ke daerah, utamanya dana desa, proram PKH, BPNT, E-warung, KUR dan masih banyak program sektoral kementrian lainnya yang berorientasi rakyat sepeti KIP dan KIS.
Â
Hari ini bisa kita saksikan perekonomian  rakyat di desa begitu menggeliat, karena uang rupiah tersedia di desa yang dikerjakan oleh rakyat, bukan oleh perusahaan. Beras rakyat dibeli dan diproses jadi beras premium melalui BPNT. UMKM dibantu melalui KUR yang terus meningkat jumlahnya. Infrastruktur terus dibangun dari sabang sampai merauke , darat, laut dan udara. Membuat semakin efisien dan efektif perekonomian kita.
Ternyata memilih pemimpin itu sederhana, pilihlah Pemimpin yang pernah dan paham sakitnya jadi Rakyat.
Dengan demikian tidak mengherankan mengapa tekanan perekonomian global, nilai tukar Dolar Amerika yang juga menekan tapi Indonesia tetap aman, karena pondasi nya kuat, salah satunya pergerakan ekonomi rakyat di desa-desa.