Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Berilmu Kecuali Setelah Diberi Ilmu

11 Mei 2023   09:48 Diperbarui: 11 Mei 2023   09:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Aaron Burden on Unsplash

Dalam beberapa kesempatan, kita atau saudara-saudara kita yang sedang menuntut ilmu pada umumnya pernah berdoa ketika memulai kegiatan belajar mereka. Diantara doa tersebut adalah:

Rabbanaa Laa 'Ilma lanaa illaa maa 'allamtanaa innaka anta al-'aliim all-hakiim.

Kurang lebih maksud dari doa tersebut adalah:

"Wahai Tuhan kami, tidaklah ada pengetahuan bagi kami kecuali apa saja yang telah Engkau ajarkan pada kami, sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Melalui doa ini setidaknya hati kita sedang dituntun agar kita sadar bahwa jika kelak ada pengetahuan yang melekat pada diri kita, sebenarnya itu merupakan bagian dari rahmat Allah yang telah dititipkan kepada kita, sehingga dengan berangkat dari kesadaran ini kita akan terhindar dari sifat sombong atau takabur karena menganggap segala pengetahuan yang telah kita miliki itu adalah murni dari jerih payah kita, tanpa melibatkan peran Tuhan yang telah memberikannya.

Demikian pula sebaliknya, jika sewaktu-waktu kita merasa masih belum maksimal dalam memperoleh ilmu, maka kita juga akan memahami bahwa barangkali memang demikianlah keadaan terbaik yang sudah diajarkan oleh Allah untuk diri kita pada saat ini dan besar kemungkinan Allah akan mengajari kita dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya di masa kelak, yakni ketika kita sudah siap untuk menerima segala pengetahuan tersebut.

Perasaan semacam inilah yang harus senantiasa kita jaga agar kita senantiasa dapat berbaik sangka atau ber-husnuzhzhan kepada Allah, khususnya pada saat kita sedang menuntut ilmu. Sebab sikap baik sangka itu sendiri secara tidak langsung juga akan menata kejiwaan kita sehingga motivasi kita dalam menuntut ilmu juga akan senantiasa terjaga.

Dalam doa tadi juga terdapat muatan yang sangat jelas bahwa segala bentuk ilmu itu sebenarnya adalah milik Allah, sehingga keadaan seseorang yang berpengetahuan atau tidak berpengetahuan selalu ada peran serta Allah di dalamnya.

Meski dalam prosesnya kita mungkin tidak bisa menafikan beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan tersebut, seperti kompetensi pengajar yang menyampaikan ilmu, metode pembelajaran, kesungguhan dari seorang murid dalam belajar, ketersediaan sarana belajar yang memadai; tetap saja keseluruhan variabel tersebut tidak mungkin bisa berhasil tanpa adanya peran serta Tuhan di dalamnya.

Untuk mencari contoh mengenai hal ini saya kira tidak sulit. Kita bisa berkaca pada keadaan kerabat, sahabat atau tetangga di sekeliling kita yang mungkin sudah dipenuhi dengan ragam fasilitas yang mendukung keberhasilan mereka dalam proses pembelajaran. Namun ternyata mereka belum bisa memperoleh hasil maksimal dari hasil belajar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun