Adapun dampak lanjut dari posisi ketertinggalan ini adalah nasabah pun akan berpaling dan memilih bank lain yang memiliki kualitas produk dan layanan yang lebih baik.
Sebagai salah satu bukti empiris mengenai hal ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Haiyan Yin (2021).Â
Dalam risetnya yang berjudul "The impact of competition and bank market regulation on banks' cost efficiency", peneliti tersebut telah mengambil data dari beberapa perbankan di 148 negara mulai dari tahun 1995 hingga 2015.
Adapun hasil dari penelitiannya tersebut adalah ternyata persaingan antar bank berpotensi dapat menurunkan strategi efisiensi yang akan dibentuk oleh para pelaku di sektor finansial tersebut.Â
Persaingan antar bank menjadikan para "pemain" di sektor tersebut terpaksa keluar dari zona nyamannya demi dapat mempertahankan maupun merebut pangsa pasar yang telah ada.
Selanjutnya, faktor lain yang dianggap dapat mempengaruhi kebijakan efisiensi pada perusahaan sektor keuangan tersebut adalah kebijakan pemerintah.
Jamak diketahui bahwa peraturan dari pemerintah yang membatasi kegiatan perbankan melalui persyaratan modal yang ketat sebenarnya juga berpeluang mengurangi efisiensi pada perusahaan mereka.Â
Hal ini dikarenakan perusahaan harus menyiapkan lebih banyak dana demi mendukung kebutuhan operasional mereka.
Akan tetapi, pengawasan yang efektif dari pemerintah berkait regulasi pembagian informasi yang transparan dari sektor perbankan dalam mencatatkan kredit memiliki peluang dalam meningkatkan efisiensi.
Hal tersebut dikarenakan pengawasan pemerintah terhadap transaksi keuangan akan menyebabkan perusahaan perbankan semakin berhati-hati dalam mengelola sekaligus melaporkan keuangan mereka.Â
Dan hal ini secara tidak langsung akan membentuk pola kedisiplinan yang semakin ketat dari para pelaku usaha di sektor keuangan tersebut agar transaksi yang mereka lakukan benar-benar sesuai dengan peraturan pemerintah.